MALANG – Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah tugas perguruan tinggi. Universitas Islam (Unisma) Malang tak hanya ingin mengembangkan Iptek saja, namun seni budaya pun menjadi hal penting yang akan terus digali dan dikembangkan di sana.
”Seni budaya yang berhaluan ahlussunnah wal jamaah an nahdliyah harus dikembangkan oleh civitas Unisma,” ungkap Rektor Unisma, Prof Dr H Surahmat M.Si di sela agenda jalan sehat di Unisma Minggu (6/5) kemarin.
Seni budaya ala Indonesia dan bukan ala Eropa harus dikembangkan. Meski Iptek boleh berkiblat pada luar negeri, namun seni harus digali dari dalam diri bangsa. Unisma diharapkan mampu menjadi trend pengembangan seni dan budaya Islami sesuai dengan yang diharapkan pendiri Unisma.
”Kalau yang tradisional dijaga maka tindak-tanduk pun juga bisa terjaga,” bebernya.
Sementara itu acara puncak perayaan Diesnatalis ke 31 Unisma kemarin diisi dengan agenda jalan sehat. Acara ini sengaja digelar sebagai puncak kegiatan sekaligus menjadi ajang silaturahmi keluarga besar Unisma Malang.
”Semua melebur jadi satu dalam acara ini, baik pimpinan, dosen, karyawan dan juga mahasiswa,” ungkap Pembantu Rektor 3 Unisma, Dr H Masykuri Bakri M.Si kepada Malang Post.
Dengan terbangunnya komunikasi, solidaritas dan kebersamaan ini diharapkan civitas Unisma semakin terpacu untuk terus meningkatkan kinerja, mengembangkan kelembagaan agar semakin mantap sebagai lembaga pendidikan. Unisma kedepan harus mampu bersaing ditengah arus global dan menawarkan keunggulan ditengah kompetisi antar perguruan tinggi di Indonesia.
”Kami berharap alumni Unisma tidak hanya memiliki daya kompetitif tapi juga memiliki daya komparatif,” tegasnya.
Dengan menggelar aneka lomba selama dies natalis kali ini diahrapkan mahasiswa Unisma memiliki spesialisasi akademik dan skill pendukung dalam bidang snei, agama, olahraga, dan lainnya.
Jalan sehat yang dilaksanakan start di depan kampus kemarin juga diikuti mahasiswa program S1 dan S2 serta masyarakat sekitar kampus. Tak ketinggalan pula sejumlah instansi dan perbankan yang selama ini menjalin kerjasama dengan Unisma. Selain agenda jalan sehat, juga digelar bakti sosial kesehatan oleh Fakultas Kedokteran (FK) Unisma dan juga pengobatan tradisional dari Malang. Acara semakin meriah dengan penampilan civitas Unisma mulai dari mahasiswa, hingga dosen karyawan. Dalam kesempatan tersebut juga dibagikan hadiah bagi para juara lomba yang digelar selama rangkaian diesnatalis tahun ini. Diantaranya lomba olahraga, kesenian, karya ilmiah yang dilakukan pada santri SMA se Malang raya serta jamaah seni hadrah. Juga lomba-lomba yang diikuti civitas Unisma sendiri diantaranya tenis meja, bulu tangkis, volly dan catur.
”Kegiatan ini dilakukan untuk menggairahkan atmosfir akademik dalam bidang akademik, olahraga, seni dan lainnya,” kata dia.
Meski secara resmi kegiatan diesnatalis sudah berakhir, namun masih tersisa dua agenda lagi. Yaitu sarasehan perlindungan anak yang akan dilaksanakan 19 Mei dan dzikir Riyadul Jannah pada 16 Juni mendatang. (oci/eno).
— —
http://www.malang-post.com/edupolitan/47019-tak-hanya-iptek-unisma-juga-kembangkan-seni-dan-budaya