www.infodiknas.com
Himpunan Mahasiswa Ilmu Keperawatan – Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro yang disingkat HIMKA FK UNDIP, terbentuk sebagai jawaban atas kegelisahan mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (PSIK FK UNDIP) terhadap tantangan profesi dan dunia perpolitikan kampus. Selain itu HIMKA FK UNDIP didirikan sebagai ajang aktualisasi mahasiswa PSIK FK UNDIP dalam upaya mencetak kader-kader keperawatan yang handal yang memiliki kemampuan leadership, enterpreneur dan pribadi yang unggul. HIMA PSIK FK UNDIP merupakan cikal bakal terbentuknya HIMKA FK UNDIP. HIMA PSIK FK UNDIP berdiri pada tahun 2000 yang dibentuk oleh pendahulu-pendahulu mahasiswa jalur ekstensi B1 dan B2 serta mahasiswa reguler angkatan 2000.
Pada tahun 2000 di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia Jakarta (FIK UI) diselenggarakan Kongres I Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia (ILMIKI). Kongres tersebut dihadiri oleh lembaga kemahasiswaan Ilmu Keperawatan se-Indonesia. Menjawab tantangan tersebut, mahasiwa PSIK FK UNDIP membentuk sebuah lembaga mahasiswa yang dinamakan Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (HIMA PSIK FK UNDIP). Dengan keikutsertaan HIMA PSIK FK UNDIP dalam kongres tersebut, maka UNDIP tercatat sebagai salah satu anggota ILMIKI.
HIMA PSIK FK UNDIP tahun 2000 diketuai oleh Taadi dari B1. Di tengah kepengurusan, terjadi pergantian kepemimpinan karena mahasiswa B1 harus menempuh jalur profesi. Kepemimpinan diserahkan kepada Priyanto dari jalur B2. Pada kepengurusan tersebut peran jalur reguler tidak terlalu signifikan karena kuantitas yang tidak mencukupi.
Memasuki tahun 2001 diselenggarakan pemilihan ketua tingkat Program Studi. Pada pemilihan tersebut, terpilih Niken Safitri Dian Kusumaningrum dan Adi Putro Utomo sebagai Ketua dan Wakil Ketua HIMA PSIK FK UNDIP 2001-2002. Pada masa kepemimpinan Niken Safitri peran mahasiswa jalur reguler mulai nampak. Di bawah kepemimpinan Niken Safitri, HIMA PSIK FK UNDIP berhasil menyelenggarakan Seminar Nasional Ilmu Keperawatan untuk pertama kali.
Pada tahun ketiga, Siti Maryam dan Arif Setyo Upoyo terpilih sebagai Ketua dan Wakil Ketua HIMA PSIK FK UNDIP 2002-2003. Siti Maryam dan timnya membawa perubahan yang tidak sedikit dalam upaya menaikkan bargaining position HIMA PSIK FK UNDIP di tataran universitas. Pada masa kepemimpinan Siti Maryam, kondisi perpolitikan kampus di UNDIP tidak kondusif di mana tidak adanya lembaga eksekutif ditingkatan universitas.
Pada saat itu, terwacanakan untuk diselenggarakan Pemilihan Raya Tingkat Universitas untuk memilih Presiden Mahasiswa dan Senat Mahasiswa tingkat universitas. Pada moment tersebut PSIK memiliki peluang untuk menjadi sebuah kelembagaan yang independen. Senat Mahasiswa UNDIP memberikan peluang kepada HIMA PSIK untuk mendaftarkan calon senator dan mengirimkan wakil sebagai komite Pemilihan Raya 2003. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh HIMA PSIK FK UNDIP untuk menaikkan posisi agar bisa sejajar dengan kelembagaan-kelembagaan lain yang ada di UNDIP. HIMA PSIK FK UNDIP mengirimkan Adi Putro Utomo sebagai KPR perwakilan dari keperawatan. Sistem PEMIRA menggunakan sistem kepartaian. PSIK FK UNDIP mencalonkan Diyah Chandra Anita sebagai calon Senator melalui partai Andalan dan terpilih sebagai senator.
Seusai PEMIRA, PSIK UNDIP mencoba belajar tentang Student Government yang representatif. Kemudian segenap pengurus HIMA PSIK FK UNDIP pada masa kepengurusan Siti Maryam berupaya merapikan seluruh kelengkapan organisasi. Setelah melalui mekanisme studi banding secara informal ke FIK UI, konsultasi dengan pihak-pihak lain yang berkompeten, menimbang usulan masukan, saran dari berbagai macam pihak, maka diselenggarakan kongres mahasiwa Ilmu Keperawatan yang pertama pada tanggal 10-16 Oktober 2003. Pada kongres tersebut para peserta mencoba merumuskan tentang sebuah kelembagaan yang ideal di tataran PSIK. Dari kongres tersebut, terbentuk sebuah AD/ART Ikatan Keluarga Mahasiswa Ilmu Keperawatan UNDIP, GBHK dan PPO. Selain itu, perwakilan mahasiswa sepakat membentuk sebuah kelembagaan eksekutif yang dinamakan DEMA IKA UNDIP dan sebuah lembaga legislatif yang dinamakan Senat Mahasiswa Ilmu Keperawatan UNDIP.
Setelah mengalami konversi dari HIMA PSIK FK UNDIP menjadi DEMA IKA UNDIP, estafet kepemimpinan berturut-turut diketuai oleh Adi Putro Utomo (A2/2001) tahun 2003 – 2004, Siti Khamidah (A3/2002) tahun 2004 – 2005, Heri Setiawan (A4/2003) tahun 2005 – 2006, Tamrin Laa Tangi (A05/2005) tahun 2006 – 2007, Sri Hindriyastuti (A05/2005) tahun 2007 – 2008, Dyah Kartika Putri (A06/2006) tahun 2008 – 2009, dan Dinny Atin Amanah (A07/2007) tahun 2009 – 2010. Dari tahun ke tahun DEMA IKA UNDIP terus mengalami peningkatan baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Namun, di bawah kepemimpinan Sri Hindriyastuti, mulai banyak yang mempertanyakan nama DEMA IKA UNDIP dan sistem koordinasi dengan jurusan di Fakultas Kedokteran yang terasa berbeda dengan fakultas lain serta tidak sesuai dengan PPO UNDIP yang ada.
Dengan adanya hal tersebut, di kepengurusan Dyah Kartika Putri terbentuk Forum Kedokteran (FORKED) untuk membenahi sistem koordinasi dan kelembagaan di tingkat fakultas. Selain itu, terwacanakan juga pengubahan nama sesuai dengan kaidah yang ada di PPO UNDIP. Hal tersebut direalisasikan di bawah kepemimpinan Dinny Atin Amanah pada tanggal 10 April 2010 melalui Musyawarah Mahasiswa PSIK FK UNDIP yang diadakan oleh Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) PSIK FK UNDIP. Pada musyawarah tersebut, telah disepakati nama baru dari DEMA IKA UNDIP yaitu Himpunan Mahasiswa Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (HIMKA FK UNDIP). Selain itu, telah terbentuk dan telah disahkan AD/ART HIMKA FK UNDIP yang menjelaskan lebih detail kaidah-kaidah yang ada di HIMKA FK