Kalbar. FAKULTAS Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tanjungpura (Untan) tidak jadi menawarkan program gelar ganda (double degree) kepada mahasiswanya, untuk mengatasi kekurangan guru di sekolah
kejuruan/SMK. Menurut Dekan FKIP Untan Dr Aswandi, di Kalbar hingga kIni memang tidak ada sekolah yang secara khusus mencetak guru SMK. Akan tetapi, katanya, hal itu bisa diatasi dengan mengangkat guru kontrak non sarjana kependidikan. Mereka ini yang kemudian diikutsertakan pada pendidikan profesi dengan bekerjasama bersama lembaga perguruan tinggi (PT) tertentu.
“Kelangkaan guru SMK bisa diatasi pemerintah daerah dengan mengangkat guru seperti itu. Anak-anak lulusan teknik, sospol, ekonomi, dan lainnya yang bukan berlatar belakang guru, dijadikan guru kontrak untuk mengajar di SMK. Nanti setelah itu, mereka baru diikutkan pendidikan profesi,” katanya. Karena itulah, sambung Aswandi, FKIP tidak jadi menawarkan program double degree kepada mahasiswanya. “Dengan double degree itu, mahasiswa FKIP bisa merangkap misalnya, sebagai mahasiwa teknik. Ketika wisuda, dapat dua gelar. Sarjana teknik dan FKIP. Itu bisa dipakai ketika mereka mau mengajar SMK. Ternyata tidak efektif, karena UU membolehkan guru berasal dari non kependidikan,” ujarnya
http://www.untan.ac.id/