Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla berharap peran masjid bisa diperluas. Masjid yang saat ini hanya menjadi sarana pelaksanaan ibadah, harus bisa memfasilitasi bidang muamalah, terutama perdagangan.
“Masjid di samping bicara ibadah akidah, harus juga bicara muamalah perdagangan,” ujar JK saat menjadi narasumber dalam acara Sarasehan Nasional Ulama Pesantren dan Cendekiawan tentang Keagamaan, Keummatan dan Kebangsaan, di Ponpes Mahasiswa Al-Hikam, Kukusan, Depok, Sabtu (8/2).
Ke depan, pengajian di masjid tidak hanya berbicara terbatas pada aspek ibadah individu tapi juga membahas bagaimana cara mengembangkan perdagangan masyarakat, baik dalam sektor pertanian, peternakan maupun industri ekonomi lainnya. Dengan begitu, pengetahuan masyarakat terkait ekonomi bisa meningkat.
Mantan Wakil Presiden ini juga menyampaikan, untuk meningkatkan kondisi perekonomian nasional bangsa, umat Islam harus memiliki kemauan yang kuat disertai dengan ilmu. Dengan begitu, kemampuan kaum Islam akan meningkat dengan sendirinya. Jika tidak begitu, negara Indonesia dan masyarakat Islam yang berdagang menggunakan metode tradisional akan dikalahkan dengan sistem ekonomi modern.
“Kita harus tingkatkan ilmu. Harus ada upaya untuk lebih seimbang,” tegasnya di hadapan ratusan kiai NU se-Nusantara itu.
Ia mencontohkan, kerusuhan yang terjadi Mesir dan Suriah disebabkan ketidakseimbangan yang ada di kedua negara itu. Warga kedua negara tersebut merasa hidup tidak adil karena tidak adanya keseimbangan dalam distribusi ekonomi. [zul]
http://www.rmol.co/read/2014/02/08/143102/Di-Hadapan-Ratusan-Kiai-NU,-JK-Tegaskan-Masjid-jangan-hanya-Urus-Ibadah-