Bersama www.infodiknas.com kita dukung “Gerakan Indonesia Mengajar”.
Minggu, 16 Januari 2011 | 22:05:46 WITA | 41 HITS
Dari Disukusi Indonesia Mengajar
200 Pengajar Muda Segera Disebar
MENJAWAB semua persoalan pendidikan di negeri ini, Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar pada 2011 kembali aka menyebar 200 pengajar muda. Tempat tujuannya tentu bukan daerah yang mudah dijangkau. Melainkan, tempat yang memiliki tantangan yang cukup berat.
Catatan : Samsudar Syam, Jakarta
Tak banyak yang memiliki niat juang yang cukup besar dikalangan pemuda saat ini. Hanya sebagian saja yang rela berkorban untuk menaklukkan kerasnya kehidupan di daerah terpencil dan meninggalkan segala kehidupan yang mewah.
Siapa saja yang terbaik? Indonesia Mengajar mencoba menemukan jawabannya dengan memberikan tantangan para sarjana terbaik untuk mengabdikan diri di wilayah-wilayah ekstrim, baik medan maupun kebiasaan masyarakat setempat yang belum pernah diketahuinya.
Langkah kedua yang akan dilakukan Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar yakni kembali membuka pendaftaran itu. Dan akan dilakukan seleksi bagi sarjana terbaik di Indonesia ini.
Anis Baswedan dalam diskusi di Kantor Biro Palopo Pos Jakarta mengatakan kalau pihaknya membuka diri bagi semua sarjana di negeri ini. Bukan hanya para sarjana yang ada di Jakarta. Pihaknya membuka pendaftaran secara online pada web Indonesia Mengajar.
“Kita mencoba untuk menantang para sarjana terbaik untuk mengabdikan diri untuk memajukan pendidikan yang sudah menjadi tanggung jawab mereka. Dan tentunya, pada perekrutan itu kita benar-benar memilih yang terbaik,” tuturnya.
Ditanya sekaitan dengan tunjangan mereka? Anis menjawab kalau para pengajar muda diberikan bekal berupa gaji seperti layaknya guru-guru saat ini. Dan anggaran yang digunakannya itu tak diambil dari negara, tapi dari program pendidikan perusahaan Indika Group yakni Indika Energy, Tripatra dan Petrosea.
“Kita tak selalu harus membebani negara dalam hal ini. Karena, saya yakin banyak pihak yang mau dan telah mempunyai program untuk memajukan pendidikan. Dari situlah kita memberikan berupa gaji kepada pengajar muda yang dikirim,” katanya.
Diungkapkan Anis, kebanyakan dari mereka yang dikirim bahkan meminta untuk sukarela saja. Namun, dalam hal ini Indonesia Mengajar tak melakukan itu, karena pengajar muda itu sudah menjadi tanggungan mereka.
Saat ini, pihaknya juga sudah melakukan survey terhadap daerah yang akan dituju. Dia mengakui, kalau sebelumnya mereka sempat mendapat penolakan dari beberapa pemerintah daerah, saat ini pemda bahkan sudah ada yang meminta secara langsung, namun seleksi daerah tujuan tetap dilakukan.
Lantas apa syarat menjadi pengajar muda? Anis menyebutkan kalau pengajar muda itu memiliki umur maksimal 25 tahun. Selain itu, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3 dalam skala 4, memiliki prestasi di kegiatan akademis maupun non-akademis, dan memiliki jiwa dan semangat untuk mengabid di daerah.
“Kami sementara menunggu para sarjana terbaik untuk tantangan ini, darimanapun dia yang jelas da memiliki semangat besar untuk memajukan pendidikan,” tutupnya.(*)
http://fajar.co.id/read-20110116220546-200-pengajar-muda-segera-disebar