Gara-gara ceroboh dan tidak teliti, seorang peserta seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) harus kehilangan kesempatan lulus PTN jalur ujian tulis.
Salah seorang peserta kelompok IPA yang mengaku berasal dari Pondok Pesantren Gontor kemarin menangis tersedu-sedu gara-gara salah melihat jadwal.
Ceritanya ia yang harusnya mengikuti ujian pagi hari, salah melihat jadwal dan mengira ujiannya dilaksanakan siang hari. Padahal ujian pagi adalah untuk kelompok IPA dan ujian siang untuk kelompok IPS.
‘’Saya tadi mencoba menenangkan peserta tersebut, rupanya dia salah melihat jadwal. Waktu datang ke lokasi ujian ternyata sepi karena memang ujian sudah dilaksanakan pagi hari,’’ ungkap Panitia di Crisis Centre ujian IPA di Universitas Negeri Malang (UM), Mimin Nur Bintarti kepada Malang Post. Karena tidak mengikuti ujian hari kedua, otomatis peserta tersebut dinyatakan gugur.
Jika di hari pertama ketidakhadiran mencapai 1.880 peserta, pada hari kedua jumlahnya bertambah lagi. Untuk kelompok IPA ketidakhadiran mencapai 833 peserta sehingga hanya 9.607 peserta saja yang hadir.
Padahal data awal panitia SNMPTN Lokal Malang mendata sebanyak 11.267 resmi masuk dalam data panitia.
Di kelompok IPC jumlah peserta yang tidak hadir kemarin sebanyak 370 peserta atau hanya 5.137 yang mengikuti ujian dari data resmi panitia sebanyak 5.876.
Di kelompok IPS jumlah peserta yang absen di ujian hari kedua sebanyak 21 peserta atau hanya 10.468 peserta yang mengikuti ujian dari data resmi sebanyak 11.277.
Hanya saja kalau gagal di jalur SNMPTN ini, masih ada kesempatan di jalur mandiri. Tiga PTN di Malang yaitu UM, UIN Maliki dan UB masih membuka pendaftaran jalur mandiri atau jalur institusinya. Di UM misalnya pendaftaran jalur mandiri ini dibuka pendaftarannya pada 9-18 Juli.
‘’Jalur institusi ini adalah jalur terakhir yang dibuka di UM, kuotanya 40 persen dari total kuota penerimaan UM secara keseluruhan,’’ ungkap Mimin yang juga sebagai Kabag Pendidikan dan Kerjasama UM.
Di jalur mandiri UM biaya kuliahnya sama dengan biaya yang dibayarkan mahasiswa baru dari jalur SNMPTN.
Di UIN Maliki jalur mandiri masih membuka pendaftaran jalur seleksi penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi agama Islam negeri (PTAIN) sampai 15 Juni besok. Sampai saat ini ada lima ribu pendaftar di jalur yang menyediakan kuota sebanyak 678 kursi ini.
Menurut Kepala Humas UIN Maliki, Yahya, jalur lain yang masih bisa dimasuki oleh calon mahasiswa baru adalah jalur santri berprestasi yang menyiapkan 60 kursi dan jalur mandiri tulis yang menyiapkan 499 kursi. Juga ada jalur prestasi dengan 91 kursi diutamakan yang hafal Al Qur’an minimal 10 juz. ‘’Biaya masuk UIN untuk semua jalur besarannya sama, rata-rata sekitar Rp 7 juta,’’ bebernya.
Di UB pendaftaran jalur mandiri akan dimulai pada 18 Juni mendatang. UB tahun ini kembali menerapkan biaya proporsional bagi mahasiswa barunya. Bagi yang tidak mampu bisa membayar nol rupiah sementara yang mampu bisa dipatok ratusan juta rupiah. Data ini bisa dilihat calon mahasiswa baru UB di website resmi www.ub.ac.id.
Sementara itu selama dua hari kemarin, mahasiswa baru yang diterima di jalur undangan di tiga PTN di Malang mulai melakukan daftar ulang. (oci/avi).
http://www.malang-post.com/edupolitan/48770-ceroboh-alumni-gontor-gagal-ke-ptn