Buat Sahabatku
Salam sejahtera, semoga kita sekeluarga senantiasa dalam lindungan dan ampunan Allah Swt.
Sahabat, lama kita tidak bertemu. Kita sudah tidak bisa sering berjumpa dan berbincang seperti dulu lagi. Karena tugas dan tanggung jawab semata membuat kita ada jarak waktu dan tempat. Walau demikian bukan berarti persahabatan kita memudar.
Lamanya waktu yang kita lewati dan lamanya waktu kita tidak bertukar pikiran dan bertutur kisah dan pengalaman membuat kuingin segera bertemu. Bagiku, persahabatan adalah sebuah sumber sinar yang mampu menerangi langkah hidupku ke depan. Persahabatan yang saling mengerti dan saling menjaga harga diri masing-masing adalah persahabatan sejati. Sehebat orang memiliki kemampuan dan kekayaan, dan setinggi jabatan dan kekayaan yang dimilki, tanpa sahabat karib sering membuat hidup ini hampa dan perasaan tidak tenang. Persahabatan tidak mengenal batas asalkan sama-sama dilandasi dengan ketulusan dan saling berbagi.
Sahabat, kuingin bertemu untuk saling memperkuat persahabatan kita. Kuingin persahabatan ini terus terpupuk dengan baik hingga diantara kita kembali ke hadlirat-Nya. Jaman akhir ini tidak mudah mencari sahabat yang tulus untuk saling mengerti. Walau banyak orang yang telah meraih gelar maupun jabatan tinggi, tidak sedikit diantara mereka yang congkak dan berhati gelap. Gelar dan jabatan yang disandangnya membuatnya gelap hati, tidak kenal sahabat dan kerabat. Bahkan terkadang mereka mencari-cari kesalahan dan kelemahan orang lain yang berujung dengan kepentingan pribadi demi sebuah jabatan. Mereka memandang orang lain tak sehabat dirinya, dan menganggap dirinya lebih pantas menduduki sebuah posisi karena gelar yang melekat pada dirinya. Ku tak ingin seperti mereka. Kuingin senantiasa diberkahi rahmat dari Allah Swt. untuk senantiasa memperluas dan mempererat persahabatan dengan siapapun.
Sahabat, ketika kita masih sering ketemu tidak bosan-bosannya kita untuk saling mendukung dan saling memberi pesan dan peringatan dengan kata yang menyejukkan. Saya akui bahwa saya adalah manusia biasa yang tidak lepas dari salah dan lupa. Disaat aku dalam salah dan lupa engkaulah yang selalu mengingatkannya. Terima kasih sahabat, jasamu begitu besar bagi ku. Semua itu adalah guruku untuk membuat ku semakin berhati-hati dalam berkata dan bertindak. Tapi sekarang ini kumerasa tidak semudah dulu membina persahabatan. Waktu dulu kita sangat mudah berteman dan bersahabat tanpa melihat perbedaan asal maupun aliran; gelar maupun jabatan; apalagi kekayaan. Persahabatan kita senantiasa atas dasar keikhlasan sehingga suasana persahabatan kita selalu membawa ketenangan dan kedamaian hati. Hidup terasa sangat indah disaat kita bertemu dengan semua sahabat. Kita bisa saling lempar senyum dan tawa, dan kadang kita bernyanyi bersama. Lengkaplah keindahan hidup kita saat kita sering bertemu.
Sehabat, masih ada waktu kita untuk saling bertemu. Jika saat ini kita belum bisa bertemu secara fisik, paling tidak kita tetap saling ketemu walau hanya melalui media elektronik handphone maupun internet. Kita tetap untuk saling berbagi pengalaman, pengetahuan, dan kisah-kisah lain yang mempu menjadi guru bagi kita untuk terus memperbaiki citra hidup kita. Semoga Tuhan berkenan untuk selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya bagi kita semua. Amin!
Sahabat, kuberpesan padamu dirikan sholat dan bacalah al-Quran setiap saat demi mendapatkan ridla-Nya. Semoga akupun dapat melakukannya dengan baik. Marilah kita untuk saling berdo’a, semoga kita senantiasa tetap sehat dan mampu melaksanakan tugas dengan baik dan kita sama-sama berhasil atas dasar ridlha dari Allah Swt. Amin.
Sahabatmu