TANJUNGPINANG, KOMPAS.com – Sekitar 850 orang guru tingkat SD hingga SMA dan sederajat di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau belum menerima insentif dana pendidikan dari pemerintah provinsi setempat yang sudah dianggarkan dari APBD 2011.
“Ada sekitar 850 orang guru dari SD hingga tingkat SMA Batam yang belum menerima pencairan dana tersebut dari pemerintah provinsi,” kata anggota DPRD Kepulauan Riau (Kepri) daerah pemilihan Batam, Suryani yang dihubungi dari Tanjungpinang, Senin (26/9/2011).
Suryani mengatakan, insentif yang belum diterima merupakan periode Januari sampai Juni 2011. “Sebagian besar sudah menerima insentif tersebut, hanya sekitar 850 orang yang belum menerima hingga saat ini,” ujarnya.
Dia mengatakan, setelah mengonfirmasi ke Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, diketahui bahwa ratusan guru yang belum mendapat insentif itu karena terjadi kesalahan data dari Dinas Pendidikan Kota Batam.
“Saya sangat menyayangkan pencairan tidak bisa dilakukan karena kesalahan data di Dinas Pendidikan, padahal guru-guru yang belum menerima insentif tersebut telah menerima periode sebelumnya,” ujar Suryani yang juga Sekteraris Fraksi PKS DPRD Kepri.
Suryani mengatakan, kalau pun ada verifikasi ulang dari Dinas Pendidikan sehingga menyebabkan kesalahan data, menurutnya jumlah guru yang belum menerima insentif itu tidak akan mencapai 850 orang. “Tentu ada yang salah dalam pendataan dan kami akan pertanyakan itu ke Pemprov Kepri,” katanya.
Anggota Komisi II DPRD Kepri itu mengatakan, pemerintah Provinsi Kepri telah menganggarkan dana sekitar Rp 70 miliar dari APBD 2011 untuk insentif guru dan telah berlangsung sejak 2006.
Jumlah guru yang menerima insentif setiap tahunnya bertambah dan hingga saat ini diperkirakan mencapai 30 ribu lebih orang guru se-Kepri. Insentif yang diterima guru tersebut tidak sama, tergantung dari lokasi atau daerah tempat mengajar.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Yatim Mustafa yang coba dikonfirmasi melalui telepon genggamnya belum memberikan jawab mengenai insentif 850 orang guru di Batam yang belum dicairkan tersebut.