Unlam Peringkat 9335 Dunia
Di Indonesia Peringkat Ke-95
BANJARMASIN – Universitas Lambung Mangkurat merupakan universitas tertua di Kalimantan Selatan. Universitas yang menjadi kebanggan warga Banua ini bahkan sudah berumur 50 tahun. Bahkan banyak alumni yang dicetak oleh Kampus Biru ini. Namun beberapa tahun terakhir, Unlam seakan tergusur dengan akreditasi yang hanya mendapat nilai C dari Dikti. Bahkan sebuah survey internet dari Webometrics menilai Unlam hanya mendapat peringkat 95 dari seluruh Indonesia dalam penilaian di bulan Juli 2011 dan peringkat 9335 di dunia.
Kenyaatan inilah yang coba diperbaiki oleh Unlam, setelah berusaha keras untuk meningkatkan akreditas Unlam di Dikti. Kali ini Unlam juga harus meningkatkan promosi dunia maya, karena webometrics adalah survey yang menghitung jumlah pengunjung dalam suatu web universitas. Seperti yang diungkapkan oleh Pembantu Rektor IV Unlam Prof Soetarto Hadi.
“Menurut saya, peringkat 95 itu sudah bagus. Berarti upaya kami untuk memperbaiki penyediaan informasi Unlam melalui website menujukan hasil. Masih ada kekurangan di sana-sini, Insya Allah ke depannya akan lebih baik,” ujarnya kepada Radar Banjarmasin.
Soetarto menambahkan, karena menyangkut penilaian berdasarkan pengunjung website, Unlam akan terus membenahi sistem teknologi informasi sebagai garis depan peningkatan pengunjung website Unlam. Sebab Webometrics adalah penilaian perguruan tinggi berdasarkan informasi yang yang diperoleh atau diakses dari website universitas.
“Saat ini kita terus melakukan pembenahan terhadap sistem IT Unlam. nantinya semua data tentang Unlam bisa dengan mudah diperoleh melalui website resmi Unlam dan juga berbagai link web lainnya yang berhubungan dengan fakultas dan satuan kerja Unlam,” tegasnya.
Sedangkan Plt Presiden BEM Unlam Jami Azwar berharap dengan adanya rilis dari Webometric ini bisa menjadi acuan untuk Unlam agar bisa berbenah. “Kita semua berharap agar ke depannya Unlam bisa meningkatkan peringkatnya. Dengan adanya rilis ini, diharapkan agar manajemen Unlam mampu bekerja lebih keras lagi untuk meningkatkan peringkatnya,” ucapnya.
Sekadar diketahui, dikutip dari Wikipedia, webometric adalah sebuah cara untuk mengukur suatu website yakni untuk mendapat pengetahuan mengenai nomor dan tipe dari sebuah hyperlink, struktur dari website, dan polanya.
Untuk berhasil memenuhi penilaian Webometric Ranking of World Universities yang terdiri dari empat indikator yaitu Size (bobot 20 persen) berupa jumlah laman yang terhubung oleh 4 search engines yaitu Google, Yahoo, Live Search/Bing dan Exalead. Indikator berikutnya adalah Visibility (bobot 50 persen) yang mengukur jumlah total tautan eksternal yang diterima.
Indikator ketiga adalah Rich files (bobot 15 persen), dilihat dari jumlah muatan file (seperti Adobe Acrobat, PostScript, Microsoft Word dan Microsoft Power Point) dalam website universitas dan terindeks oleh Google. Indikator keempat adalah Scholar (bobot 15 persen) yang mengukur jumlah karya ilmiah dan rujukan di Google Scholar. (mr-115/yn/bin)
.
http://www.radarbanjarmasin.co.id/index.php/berita/detail/59/16144