Untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Kesatuan meresmikan gedung baru sembilan lantai, kemarin (23/9).
Dengan dibangunnya gedung baru ini, maka proses perkulihan dapat berjalan lebih maksimal.
Pasalnya, kampus di Jalan Ranggagading, Bogor Tengah, Kota Bogor, ini sudah memiliki ribuan mahasiswa untuk program Strata Satu (S-1) Akutansi dan Manajemen, Diploma Tiga (D-III) Manajemen Pemasaran, Manajemen Keuangan dan Perbankan.
“Tahun ini kami sedang memulai proses pembangunan gedung baru sembilan tingkat. Bangunan baru ini masih berada di lokasi kampus di Jalan Ranggagading,” ujar Ketua Yayasan Kesatuan, Bungaran Saragih di sela-sela persemian gedung baru, kemarin.
Dengan dibangunnya gedung baru ini, paparnya, STIE Kesatuan bisa menampung ribuan mahasiswa baru. “Tahun depan kami sudah bisa menerima lebih banyak lagi mahasiswa,” paparnya kepada Radar Bogor.
Penambahan fasilitas ini, kata Bungaran, juga dalam rangka persiapan STIE Kesatuan menjadi institut. Sebab, banyak persyaratan yang harus disiapkan untuk menjadi institut, salah satunya gedung perkuliahan harus mencukupi.
Pertengahan 2013, ditargetkan gedung baru ini bisa dioperasikan.
Peresmian itu disemerakan dengan adat Sunda, selain untuk melestarikan budaya, juga sebagai cerminan bahwa STIE Kesatuan tetap mengedepankan budaya asli.
“Budaya Sunda sudah mendarah daging dengan kami dan setiap acara tidak pernah dilewatkan,”jelasnya. Prosesi peresmian pun dilakukan dengan adat Ungkal Biang atau peletakan batu pertama.
“Ungkal Biang sebagai lambang kesuburan. Ini merupakan pola pikir masyarakat Sunda yang sudah dilupakan di zaman sekarang,” ucap Budayawan Bogor, Eman Sulaeman. Hadir dalam acara itu Sekdakot, Aim Halim Hermana, Jajaran Pengurus STIE Kesatuan, Budayawan dan sesepuh Bogor serta para undangan dan Moka 2012.(ram).
Sumber: http://www.radar-bogor.co.id/index.php?rbi=berita.detail&id=101874