Balikpapan,Pendidikan luar sekolah (PLS) yang diselenggarakan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) kota Balikpapan tetap mengacuh pada program pembelajaran sama dengan sekolah pendidikan sekolah atau pendidikan formal hanya ada tambahan bidang ketrampilan sehingga siswa program paket B (Setara SMP) maupun paket C (Setara SMA) memiliki kelebihan bidang ketrampilan.
‘’Kalau sampai hari ini masih ada yang beranggapan kalau pendidikan Paket B maupun Paket C adalah pendidikan yang diberikan hanya kepada mereka yang tidak sekolah sehingga kualitasnya pun pasti berbeda kendati seperti paket B stara SMP akan tetap mendapatkan ijazah setingkat SMP yang disamakan dengan sekolah negeri shingga bisa diterima disekolah setingkat lebih tinggi di sekolah negeri, sama dengan paket C bisa diterima di perguruan tinggi (PT),’’ kata Sukamto, SPd, Kepala SKB Balikpapan Selatan, baru-baru ini.
Menurut Sukamto, pendidikan non formal melalui SKB Balikpapan Selatan memang diarahkan kepada anak-anak yang putus sekolah mulai yang tidak lulus SD, SMP maupun SMA namun untuk paket A, B dan C sekarang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena sekarang ini sudah mengacuh pada ketentuan Kemendikbud dimana paket A, B maupun C tetap memberlakukan kurikulum yang sudah disamakan.
‘’Kalau ada yang mengatakan pendidikan non formal di SKB tidak bisa diterima di SMA Negeri itu tidak benar sebab ijazah program paket A, B dan C sudah disetarakan atau disamakan dan berstatus negeri sama dengan ijazah dariu sekolah negeri,’’ terang Tedjo menambahkan.
Selama ini memang ada kesan, izasah program paket C tidak diterima disekolah negeri padahal pemikiran seperti itu tidak benar, olehnya pemerintah terus membuka program paket khusus bagi anak-anak yang tidak melanjutkan atau tidak naik kelas, selain itu harapan pemerintah agar anak Indonesia tidak ada yang buta huruf hanya karena tidak pernah mengenyam pendidikan.
Kepada media ini Kepala SKB Balikpapan Selatan ini mengatakan saat ini SKB yang dipimpinnya menampung sejumlah siswa khusus untuk paket B dan C sedangkan untuk paket A setara SD sudah tidak ada lagi peminat karena Balikpapan sudah dinyatakan zero buta aksara, untuk tahun ini saja jumlah siswa yang aktif mengikuti pelajaran di SKB untuk paket B berjumlah 90 siswa dan jumlah kelas ada tiga kelas dan masing-masing kelas berjumlah 30 siswa sedangkan untuk paket C terdaftar sebanyak 75 siswa, masing-masing kelas 25 siswa.
Masih menurut Sukamto, dari dua program paket B dan C, kita juga masih menambahkan lagi dengan beberapa ketrampilamn sehingga ketika mereka lulus sudah bisa mengembangkan ketrampilan yang mereka dapatkan disekolah.
‘’Kalau dulu kami mengembangkan ketrampilan membuat telur akini kita tidak melanjutkan ketermapilan itu namun kami ganti dengan ketrampilan jahit menjahit dan kini hasil karya mereka sudah bisa dijual dipasaran dengan harga antara Rp. 25.000 sampai Rp. 30.000,’’ ujarnya.
Soal bantuan dana pendidikan, Sukamto mengatakan Dinas Pendidikan Kota Balikpapan menganggarkan untuk masing-masing SKB yang kini berjumlah lima tempat sebesar Rp. 460.000 untuk tiga bulan, dana ini digunakan untuk membeli perlengkapan ketrampilan anak-anak dan kegiatan SKB lainnya namun bukan untuk biaya pembangunan fisik. max.
— —
http://www.poskotakaltim.com/berita/read/15396-paket-b-dan-c-skb-dibekali-ketrampilan.html