Menteri Agama Suryadharma Ali mengapreasiasi keberadaan Jambore Pasraman dalam meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan pelajar Hindu. Lebih dari itu, Menag menyambut baik pendidikan dalam Jambore Pasraman yang mengedepankan toleransi dan saling pengertian tentang pentingnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
”Seperti yang kita saksikan, tari-tarian dalam rangka Jambore Pasraman ini menampilkan tarian dengan background lagu-lagu dari agama lain, ada lagu Kristen, sholawat badar. Itu menunjukkan bahwa kerukunan bukan isapan jempol dalam Jambore Pasraman di sini,” kata Menag Suryadharma Ali usai membuka Jambore Pasraman Tingkat Nasional II tahun 2012 di Jakarta, Selasa (10/7) malam.
Jambore yang diagendakan berlangsung hingga satu pekan itu rencananya akan ditutup pada Jumat (13/7) malam. Sejumlah kegiatan dilombakan untuk memacu kreativitas dan semangat siswa antara lain lomba doa, lomba mantram Tri Sandhya, lomba Kramaning Sembah, lomba lagu dan puisi, lomba Yoga Asanas, dan sarasehan.
Semangat positif yang ditonjolkan ini, menurut Menag, dapat mengikis habis perbedaan dan konflik yang hingga saat ini masih ada dalam kelompok-kelompok tertentu di masyarakat. ”Jadi jangan sampai konflik atau gesekan itu diperbesar, yang seolah dinyatakan bahwa Indonesia tidak toleran, Indonesia penuh dengan konflik, bahwa seolah Indonesia diskriminatif antara satu agama dengan agama lainnya,” imbuhnya.
Untuk lingkungan internal pun, diyakini Menag, kegiatan semacam ini akan makin melekatkan hubungan silaturahmi antara anak-anak didik dengan guru-guru pasraman. Selain itu, ajang ini menjadi unjuk kebolehan dan kompetisi sehat dalam penguasaan dan pamahaman ajaran Hindu bagi tiap peserta.
Dia juga mengatakan kompetisi yang membangun memuat para peserta berlomba-lomba menjadi yang terbaik. ”Kita berharap umat Hindu, khsusunya para peserta pasraman bisa lebih meningkatkan keimanannya, menghayati dan mempraktikkan ajaran agamanya. Dengan demikian menjadi suatu yang nyata bagi kehidupan yang lebih bagus,” ujarnya.
Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Hindu Kemenag Ida Bagus Gede Yudha Triguna mengatakan dari pelaksanaan Jambore Pasraman kedua, ada semangat yang ditangkap dari peserta didik bahwa sesungguhnya pemerintah diharapkan benar-benar dapat melakukan langkah kongkret dalam mefasilitasinya.
”Saya selaku wakil pemerintah yang diberi tugas membina umat Hindu, khususnya siswa pasraman berupaya seoptimal mungkin meningkatkan jenis-jenis kegiatan yang digunakan sebagai media untuk meningkatkan kualitas mereka. Juga memberi stimulan kepada lembaga-lembaga pasraman,” tandasnya.
Bantuan yang telah diberikan kepada lembaga pasraman itu antara lain bantuan operasional, rehabilitasi gedung pasraman, maupun pembuatan gedung baru untuk meningkatkan rasio antara jumlah fasilitas dengan jumlah siswa pasraman. ”Tanpa usaha nyata seperti itu, saya kira umat Hindu akan tertinggal,” ujarnya.
Oleh karena itu, Yudha Triguna berharap kegiatan Jambore Pasraman bisa lebih ditingkatkan misalnya dengan merutinkan penyelenggaraannya menjadi agenda tiap tahunan. Sedangkan untuk kegiatan pasraman di seluruh Indonesia, pemerintah yang baru dapat memfasilitasi hanya 15 siswa saja, bisa menambah jumlah siswa yang dapat difasilitasi.
”Kami berharap ke depan paling tidak maksimal menjadi 50 orang baik di usia pendidikan dasar, menengah sampai pada pendidikan pra-pendidikan dasar,” tegasnya.
***
http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberita&kid=33&id=67370