
Tugasnya, melatih guru teknis dasar tari dan paduan suara. Sehingga, diharapkan seluruh guru seni tingkat SD di kecamatan itu bisa menjadi pelatih untuk sekolahnya. Setiap menjelang peringatan HUT RI, Azizah juga dipercaya sebagai pelatih untuk paduan suara tingkat kecamatan itu. Ia juga melatih tari tradisional di sekolah tersebut.
Khusus untuk even Gita Bahana Nusantara, Azizah juga didaulat menjadi pelatih khusus paduan suara lagu-lagu kebangsaan. “Setiap lomba Gita Bahana Nusantara, kami selalu menang tingkat Kabupaten Aceh Utara. Namun, untuk tingkat provinsi kami belum beruntung,” jelas Azizah.
Sehari-hari Azizah mengajar pelajaran biologi di sekolah tersebut. Lalu, apa kesulitan yang ia hadapi sebagai pelatih paduan suara? “Susah mencocokkan cengkok suara anak-anak. Umumnya, kami butuh waktu sebulan agar suara mereka menyatu. Selebihnya, tinggal meningkatkan kualitas vokal saja,” ujar wanita yang gemar menyanyi ini.
Secara akademik, wanita ini terbilang beruntung. Pasalnya, setelah menyelesaikan pendidikan D-III Biologi FKIP Unsyiah, tahun 1989 ia sempat bekerja setahun sebagai guru honorer di SMA tersebut. Lalu, tahun 1990 dia diangkat menjadi PNS di sekolah yang sama hingga kini. “Alhamdulillah, tak sempat honor berlama-lama saya langsung diangkat menjadi PNS. Dari dulu sampai sekarang saya berbakti di sini. Semoga semua anak didik kami kelak menjadi orang sukses,” harapnya sambil tersenyum.
* masriadi sambo
siapa azizah?
– Nama: Azizah
– Lahir: Matangkuli, 24 Februari 1969
– Orang tua: H Muhammad Yunus Yusuf dan Hj Hanisah
– Alamat: Desa Ude, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara
– Prestasi: pelatih evan seni Gita Bahana Nusantara tahun 2009-sekarang, Pelatih paduan suara Kecamatan Matangkuli (2010), Pelatih tari tradisional SMAN 1 Matangkuli (2010-sekarang), Tutor seni guru SD Kecamatan Matangkuli (2007)