Bukan itu saja, Pemkab Agara akan menolak dengan tegas pengadaan mobiler sekolah di wilayahnya, jika spesifikasi ditentukan Disdik Aceh. Hal itu ditegaskan Bupati Agara, Ir H Hasanuddin B saat meninjau sejumlah sekolah di bawah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) dengan kondisi memprihatinkan, Kamis (22/9).
Dana pengadaan mobiler yang bersumber dari Otsus Aceh 2009 itu untuk sektor pendidikan di Agara dinilai mubazir. Bagaimana tidak, Hasanuddin terkejut saat melakukan inspeksi ke sejumlah sekolah, di antaranya
Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Kutacane dan SDN2 Lawe Bulan didampingi Sekretaris Dinas Pendidikan Agara, Drs Sahidal Kastri MPd, dan staf.
Dia menjelaskan mobiler itu belum lama digunakan, paling lama satu tahun, tetapi sudah rusak. Hasanuddin yang kerap dipanggil Sanu mengaku kecewa dengan kondisi tersebut. “Semua ini harus menjadi tanggungjawab pihak provinsi karena bahan berkualitas rendah,” kata Hasanuddin.
Disebutkan, bahan mobiler seperti kursi atau meja terbuat dari besi persegi kosong dan triplek tipis, sehingga tidak cocok untuk pelajar. Hasanuddin menyebutkan, pengadaan mobiler sebenarnya bisa dilaksanakan di kabupaten ini, bahkan dengan kualitas lebih baik 10 kali lipat karena bahan dari kayu keras.(as)