www.infodiknas.com.
![]() Menurut Kabid Pendidikan Menengah (Dikmen) Disdik Kota Malang, Kunti Nur Sasiati kuota BKSM ini meningkat dari tahun lalu yang hanya 4907 siswa. ”Kuotanya memang lebih tinggi dari tahun lalu, tapi sebenarnya masih banyak siswa miskin yang belum bisa menikmati bantuan ini,” ungkap Kunti. Ia mencontohkan seperti di salah satu SMK swasta yang seluruh muridnya dari kalangan tidak mampu yang sekolah gratis. Namun Disdik tidak bisa mengalokasikan BKSM untuk seluruh siswa disana karena harus dibagi rata dengan sekolah yang lain. ”Sebenarnya kalau dihitung dari 28 ribu siswa SMK, hanya 10 persen yang dari kalangan mampu. Sisanya dari kalangan tidak mampu,” kata dia. Kunti menuturkan saat penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ini saja pihaknya sudah membantu puluhan seragam bagi siswa SMK yang tidak mampu. Bahkan tidak sedikit orang tua yang datang meminta keringanan. Selain bersumber dari APBD II, bantuan ini juga diberikan oleh pemerintah propinsi melalui APBD I sebanyak 3826 siswa. Dan dari APBN sebanyak 1174 siswa. Sedikitnya ada 9 ribu siswa yang dialokasikan menerima bantuan ini. Sementara jumlah siswa SMA sederajat di Kota Malang mencapai lebih dari 35 Ribu siswa. Bantuan ini diterimakan sebesar Rp 65 Ribu per siswa per bulan. Pencairan kali ini diberikan untuk enam bulan Januari-Juni. Dana BKSM diharapkan bisa meringankan beban biaya bulanan yang harus ditanggung siswa miskin. Misalnya jika di sekolah biaya operasional siswa dikenakan Rp 100 Ribu per bulan maka siswa tersebut hanya dibebani Rp 35 Ribu saja. Atau jika benar-benar tidak mampu bisa digratiskan. ”Sebenarnya cost siswa SMA per bulan tinggi, karena itu bantuan ini hanya bersifat meringankan saja,” pungkasnya. (oci/eno) . http://www.malang-post.com/index.php?option=com_content&view=category&layout=blog&id=67&Itemid=98 |