Kementerian Ristek dan Dikti (Pendidikan Tinggi) kembali memberangkatkan 3.140 Sarjana Pendidikan untuk mengikuti program Sarjana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM-3T).
Ribuan sarjana dari 16 LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) tersebut akan ditugaskan di Papua, Aceh, NTT dan pelosok negeri lainnya.
“Ini adalah sarjana mendidik angkatan ke V yang siap mengabdi di daerah 3T selama setahun,” jelas Sekjen Kemenristek Dikti Ainun Naim kemarin.
Diakui hingga kini Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah mengenai pendidikan di wilayah pedalaman. Mulai dari tidak adanya guru, tidak ada akses mudah menuju sekolah dan setumpuk ketidakadilan hak pendidikan lainnya.
Kemenristek Dikti kata Sekjen berkomitmen untuk meniadakan batas kesenjangan tersebut melalui program SM3T. Program ini sudah digulirkan sejak 2011 dan hingga kini sudah 10.452 sarjana diberangkatkan untuk mengabdi.
Menurut Ainun, kehadiran para sarjana di daerah 3T tersebut tak sekedar mengabdi sebagai guru. Tetapi juga sekaligus menjadi perekat kesatuan Negara Republik Indonesia.
Sementara itu Rektor Universitas Negeri Jakarta Prof Djaali mengatakan para sarjana SM3T itu akan diterjunkan di 54 kabupaten yang tersebar di Papua, Aceh, NTT, Sumatera Utara, Sulawesi Utara dan propinsi lainnya. Diakui Prof Djaali, program SM3T cukup diminati para sarjana.
Sebagai gambaran pada 2011 jumlah pendaftar tercatat 8000 sarjana dan pada 2015 ini jumlah pendaftar menjadi 13.884 sarjana. (Inung/d)
http://poskotanews.com/2015/08/18/3-140-sarjana-siap-mengajar-di-wilayah-pelosok-indonesia/