Oleh Bandiyah (Mahasiswa Program Pascasarjana UNISMA Malang).
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu sarana berkomunikasi adalah bahasa. Bahasa secara fungsional digunakan manusia sebagai sarana, alat, atau media berkomunikasi dalam rangka menyampaikan ide, gagasan, dan perasaan antara yang satu dengan lain. Dengan menggunakan bahasa, orang akan bisa saling mengutarakan maksud kepada orang lain.
Bahasa untuk berkomunikasi terbagi menjadi dua yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Bentuk penggunaan bahasa lisan yaitu kita berkomunikasi langsung dengan orang lain bias bertatap muka langsung maupun melalui telepon. Bentuk penggunaan bahasa tulis yaitu berkomunikasi melalui surat, surat kabar, majalah, dan karya-karya tulis.
Melihat pentingnya bahasa, maka di semua sekolah, baik tingkat SD, SMP, dan SMA diberikan pelajaran bahasa. Bahasa yang diberikan yaitu Bahasa Daerah, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Dengan diberikannya pelajaran bahasa, diharapkan siswa mampu dan terampil untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan baik.
Selain sebagai alat komunikasi, bahasa juga berfungsi sebagai alat pemersatu bangsa. Di Indonesia secara tegas disebutkan bahwa kedudukan Bahasa Indonesia memiliki posisi penting dan dinyatakan dalam UUD 1945 bab XV pasal 36 yang menyatakan bahwa “Bahasa Negara adalah Bahasa Indonesia”.
Ditegaskan pula dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) tahun 2003 sebagai berikut:
“Pembelajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara terus ditingkatkan untuk mempertinggi mutu pemakaian serta sikap positif terhadap bahasa Indonesia dan untuk mengembangkan bahasa Indonesia menjadi bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengembangan bahasa Indonesia juga terus ditingkatkan melalui upaya penelitian, pembakuan peristilahan dan kaidah bahasa, serta pemekaran perbendaharaan bahasa sehingga bahasa Indonesia lebih mampu menjadi sarana pengungkapan cipta, rasa, dan karsa secara tertib dan lebih mampu menjadi bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi”
Untuk menunjang keberhasilan pembelajaran bahasa sesuai yang diharapkan pemerintah, maka diperlukan sarana, prasarana maupun media. Salah satu sarana penunjang keberhasilan pembelajaran bahasa di sekolah yaitu dengan diadakannya Laboratorium Bahasa. Sekolah-sekolah harus berusaha untuk mengadakan laboratorium bahasa dengan harapan agar dapat menciptakan siswa yang terampil dalam berbahasa. Akan tetapi untuk sekolah-sekolah yang sudah memiliki laboratorium bahasa, seberapa besarkah pemanfaatan dan pengaruh laboratorium bahasa tersebut terhadap guru maupun siswa dalam keberhasilan pembelajaran bahasa?
Dari pengamatan penulis selama ini, penggunaan laboratorium bahasa di sekolah masih kurang maksimal. Ini dibuktikan dengan masih adanya guru bahasa maupun siswa yang jarang menggunakan laboratorium bahasa. Hal ini sangat disayangkan karena untuk pengadaan laboratorium bahasa diperlukan dana yang cukup besar.
Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin mengulas tentang pemanfaatan laboratorium bahasa di sekolah, terutama di SMP Negeri 1 Singosari Kabupaten Malang yang sudah berstatus RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) tempat penulis bertugas.
1.2. Rumusan Masalah
Masalah dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.2.1. Apakah yang dimaksud dengan laboratorium bahasa?
1.2.2. Bagaimana pemanfaatan laboratorium bahasa di SMP Negeri 1 Singosari Kabupaten Malang?
1.2.3. Bagaimanakah cara pemanfaatan laboratorium bahasa secara maksimal?
1.3. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.3.1. Untuk mengetahui maksud atau pengertian laboratorium bahasa.
1.3.2. Untuk mengetahui pemanfaatan laboratorium bahasa di SMP Negeri 1 Singosari Kabupaten Malang.
1.3.3. Untuk mengetahui cara pemanfaatan laboratorium bahasa secara maksimal.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Laboratorium Bahasa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) laboratorium bahasa berarti ruangan yang dilengkapi dengan alat-alat keperluan pengajaran bahasa berupa pita perekam, kaset, proyektor dan piringan hitam dipakai secara terpisah-pisah atau bersama-sama. Sedangkan menurut Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (2004) laboratorium bahasa berarti laboratorium tempat belajar bahasa.
Sedangkan definisi bahasa itu sendiri, oleh para ahli diartikan beragam. Menurut Suparno (1994) Bahasa adalah sistem lambang bunyi oral yang arbritrar yang digunakan oleh sekelompok manusia (masyarakat) sebagai alat komunikasi. Bahasa itu merupakan fenomena sosial, tidak bisa dilepaskan dari masyarakat yang memiliki dan menggunakannya.
Menurut Nasir (1978) Bahasa adalah simbol-simbol bermakna, oleh karena itu dihubungkan dengan situasi dan pengalaman kehidupan sekelompok manusia. Bahasa itu memiliki fungsi sosial, dan tanpa fungsi sosial itu masyarakat tidak mungkin ada.
Sedangkan menurut Arief (2009) salah satu karakteristik bahasa itu adalah sistem bunyi oral. Ciri khas inilah yang membedakan kedudukan bahasa sebagai alat komunikasi dengan alat-alat lainnya. Bentuk-bentuk bunyi yang dihasilkan oleh artikulator secara teratur dan sistematis difungsikan sedemikian rupa sehingga bermakna. Kewajaran ciri ini juga dapat dilihat dari kenyataan bahwa pengalaman berbahasa yang paling umum pada manusia ialah berbicara dan menyimak, selain itu sistem tulisan hanya mampu mewakili sebagian isyarat penting yang terdapat dalam ucapan.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan laboratorium bahasa adalah tempat ruangan yang dilengkapi dengan alat-alat tertentu untuk belajar bahasa yang berkaitan dengan sistem lambang bunyi oral yang digunakan oleh sekelompok manusia (siswa) yang dihubungkan dengan situasi dan pengalaman kehidupannya, terutama untuk pembelajaran berbicara dan menyimak.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diartikan bahwa keberadaan laboratorium bahasa sangatlah penting untuk dimiliki oleh sekolah-sekolah baik tingkat SD, SMP, maupun SMA serta harus dimanfaatkan secara maksimal. Penggunaan laboratorium tidak hanya terbatas untuk pelajaran Bahasa Inggris saja, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah. Di laboratorium bahasa tersebut, siswa dapat berdialog langsung dengan teman dan gurunya. Dapat pula digunakan untuk berlatih berpidato, membawakan acara, dan bermain drama. Dengan memanfaatkan alat yang ada, di situ siswa dapat saling berbagi informasi dan pengalaman dengan siswa lain maupun dengan guru pembimbingnya.
Sedangkan untuk pelajaran Bahasa Inggris, laboratorium bahasa bisa dimanfaatkan untuk mengetahui bagaimana cara siswa mengucapkan kata-kata tertentu, karena dalam Bahasa Inggris ada perbedaan antara lambang dengan bunyi/ucapannya. Apabila ada siswa yang salah dalam pengucapan lambang bunyi, di sini guru dapat segera membetulkannya. Selain itu siswa juga dapat berlatih berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris baik dengan teman maupun dengan gurunya.
2.2. Pemanfaatan Laboratorium Bahasa di SMP Negeri 1 Singosari Kabupaten Malang
SMP Negeri 1 Singosari terletak di Jalan Raya Nomor 1 Singosari Kabupaten Malang, nomor telepon (0341) 458059. Memiliki ruang kelas belajar 21 ruang kelas, 7 kelas untuk kelas VII, 7 kelas untuk kelas VIII, dan 7 kelas untuk kelas IX, ditambah dengan ruangan dan fasilitas lain yang dapat menunjang proses pembelajaran.
Selain memiliki ruang kelas dan fasilitas untuk proses pembelajaran, SMP Negeri 1 Singosari juga memiliki 1 Laboratorium Internet dilengkapi dengan hotspot, 2 Laboratorium IPA, dan 2 Laboratorium Bahasa.
Tenaga pengajar berjumlah 58 orang guru, ditambah dengan karyawan kantor, petugas kebersihan dan satuan petugas keamanan. Jumlah guru bahasa ada 12 orang guru, 5 orang guru bahasa Inggris, 5 orang guru bahasa Indonesia, dan 2 orang guru bahasa Daerah (bahasa Jawa).
Sejak tahun 2008, SMP Negeri 1 Singosari sudah berstatus RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional). Yang membedakan antara SSN (Sekolah Standar Nasional) dengan RSBI adalah terletak pada proses pembelajaran untuk 4 mata pelajaran, Bahasa Inggris, Matematika, Biologi, dan Fisika. Keempat mata pelajaran tersebut untuk kelas RSBI proses pembelajarannya menggunakan bahasa Inggris.
Berdasarkan kenyataan tersebut, maka siswa dituntut untuk memahami Bahasa Inggris agar tidak menghambat proses pembelajaran keempat mata pelajaran tersebut. Di sinilah salah satu peran penting keberadaan laboratorium bahasa untuk dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Pada kenyataannya, tidak semua Kompetensi Dasar (KD) dalam mata pelajaran Bahasa (Inggris, Indonesia, dan Daerah) harus dilakukan di laboratoriaum bahasa, tetapi paling tidak, ada satu atau dua KD yang harus dilakukan di laboratorium. Misalnya pelajaran Bahasa Indonesia, untuk pembelajaran KD berbicara dan menyimak bisa dilakukan di laboratorium bahasa. Selain untuk melatih siswa terampil berbahasa Indonesia, juga untuk mengenalkan kepada siswa apa dan bagaimana laboratorium bahasa itu.
Menurut pengamatan dan pengalaman penulis, laboratorium bahasa di SMP Negeri 1 Singosari belum dimanfaatkan secara maksimal. Terbukti dengan seringnya laboratorium tersebut tutup. Setiap hari hanya disapu dan dibersihkan saja. Kegiatan yang paling mencolok di laboratorium bahasa yaitu ketika proses penerimaan siswa baru, salah satu tes syarat masuk yaitu wawancara berbahasa Inggris, momen inilah laboratorium aktif digunakan.
Berdasarkan pengamatan penulis, selama ini laboratorium bahasa hanya digunakan untuk mata pelajaran Bahasa Inggris saja. Pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah sangat jarang bahkan tidak pernah. Pengalaman penulis pula, yang merupakan guru Bahasa Indonesia, sebab utama tidak pernah menggunakan laboratorium karena tidak bisa cara mengoperasikan perangkat yang ada di laboratorium tersebut. Penulis berharap ada suatu pelatihan cara pengoperasian laboratorium dari tenaga ahli, tetapi hal itu tidak pernah terwujud.
Seperti halnya yang dirasakan oleh guru pembina pelajaran bahasa Daerah, mereka tidak bias mengoperasikan laboratorium bahasa dengan alas an yang sama. Alangkah sayangnya laboratorium bahasa dengan biaya tinggi dengan peralatan lengkap serta ruangan ber-AC tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal.
2.3. Cara Pemanfaatan Laboratorium Bahasa Secara Maksimal
Setelah mengetahui pentingnya keberadaan Laboratorium Bahasa di sekolah, maka penulis dapat memberikan cara memanfaatkan laboratorium bahasa secara maksimal, di antaranya:
1. Setelah sekolah mengadakan/menyiapkan laboratorium bahasa, guru-guru bahasa (Inggris, Indonesia, dan Daerah) dilatih untuk mengoperasikan laboratorium oleh tenaga ahli laboratorium bahasa.
2. Perlu adanya pengaturan jadwal yang merata antara guru bahasa Inggris, Indonesia, dan Daerah, supaya tidak ada jadwal penggunaan yang bersamaan.
3. Perlu diupayakan agar laboratorium dapat digunakan setiap hari, artinya tidak ada satu hari pun yang kosong dari pemakaian.
4. Untuk guru-guru mata pelajaran bahasa (Inggris, Indonesia, dan Daerah) disarankan untuk mengelompokkan materi pembelajaran apa saja yang proses pembelajarannya menggunakan laboratorium.
5. Tidak kalah pentingnya, siswa juga diberi pengertian tentang pentingnya penggunaan laboratorium dan disarankan supaya dapat memelihara peralatan laboratorium tersebut agar dapat digunakan secara efektif.
Dengan cara-cara tersebut di atas, dapat dipastikan bahwa pembelajaran bahasa akan lebih efektif dan menarik. Laboratorium bahasa bisa bermanfaat secara maksimal. Selain itu para siswa juga dapat mengenal dan mengetahui cara penggunaan alat-alat laboratorium yang tergolong canggih ini.
2.4. Hal-hal yang perlu disiapkan oleh guru mata pelajaran bahasa (Inggris, Indonesia, dan Daerah) sebelum menggunakan laboratorium bahasa.
Guru mata pelajaran bahasa hendaknya memilih, memilah, dan mengelompokkan materi pelajaran atau Kompetensi Dasar (KD) yang cocok untuk dibelajarkan di laboratorium bahasa. Dengan demikian guru dan siswa tidak asal masuk ke laboratorium bahasa tanpa tujuan dan materi yang sesuai.
Penulis sebagai guru pembina mata pelajaran Bahasa Indonesia, mencoba untuk memilah materi apa saja yang dapat dibelajarkan di laboratorium bahasa, diantaranya:
- Materi Kelas VII
1.1. |
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
1.6.
1.7.
1.8.
1.9.
1.10.
1.11.
1.12.
1.13.
1.14.
1.15.
1.16.
1.17.
1.18.
1.19.
1.20.
1.21.
1.22.Menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam beberapa kalimat.
Dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif menceritakan pengalaman yang paling mengesankan.
Menyampaikan pengumuman dengan intonasi yang tepat serta menggunakan kalimat-kalimat yang lugas dan sederhana.
Membacakan berbagai teks perangkat upacara dengan intonasi yang tepat.
Menyimpulkan pikiran, pendapat, dan gagasan seseorang tokoh/nara sumber yang disampaikan dalam wawancara.
Menceritakan tokoh idola dengan mengemukakan identi-tas dan keunggulan tokoh, serta mengidola-kannya dengan pilihan kata yang sesuai.
Bertelepon dengan kalimat yang efektif dan bahasa yang santun.
Menanggapi cara pembacaan puisi.
Membaca indah puisi dengan menggu-nakan irama, volume suara, mimic, kenesik yang sesuai dengan isi puisi.
Menyampaikan laporan secara lisan dengan bahasa yang baik dan benar.
Menanggapi unsur pementasan naskah drama.
Bermain peran sesuai dengan naskah yang ditulis siswa.
Bermain peran dengan cara improvisasi sesuai dengan kerangka naskah yang ditulis oleh siswa.
Mengkritik memuji berbagai karya (seni atau produk) dengan bahasa yang lugas dan santun.
Melaporkan secara lisan berbagai peris-tiwa dengan menggunakan kalimat yang jelas
Menceritakan kembali secara lisan isi cerpen.
Menyimpul-kan pesan pidato/ ceramah/khotbah/yang didengar.
Memberi komentar tentang isi pidato/cera-mah/khotbah.
Berpidato/ berceramah/berkhotbah dengan intonasi yang tepat dan artikulasi serta volume suara yang jelas.
Menerapkan prinsip-prinsip diskusi.
Menemukan gagasan dari ber-bagai artikel dan buku melalui kegiatan membaca ektensif.
Membahas pementasan drama yang ditulis siswa.
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan laboratorium bahasa adalah tempat ruangan yang dilengkapi dengan alat-alat tertentu untuk belajar bahasa yang berkaitan dengan sistem lambang bunyi oral yang digunakan oleh sekelompok manusia (siswa) yang dihubungkan dengan situasi dan pengalaman kehidupannya, terutama untuk pembelajaran berbicara dan menyimak.
Menurut pengamatan dan pengalaman penulis, laboratorium bahasa di SMP Negeri 1 Singosari belum dimanfaatkan secara maksimal. Terbukti dengan seringnya laboratorium tersebut tutup. Setiap hari hanya disapu dan dibersihkan saja. Kegiatan yang paling mencolok di laboratorium bahasa yaitu ketika proses penerimaan siswa baru, salah satu tes syarat masuk yaitu wawancara berbahasa Inggris, momen inilah laboratorium aktif digunakan.
Berdasarkan pengamatan penulis, selama ini laboratorium bahasa hanya digunakan untuk mata pelajaran Bahasa Inggris saja, itu pun porsinya relatif sangat sedikit.. Pelajaran bahasa Indonesia dan bahasa Daerah sangat jarang bahkan tidak pernah. Sedangkan berdasarkan pengalaman penulis yang merupakan guru Bahasa Indonesia, sebab utama tidak pernah menggunakan laboratorium karena tidak bisa cara mengoperasikan perangkat yang ada dan dalam hal ini penulis tidak pernah dilatih.
Cara memanfaatkan laboratorium bahasa becara maksimal antara lain dengan melatih guru-guru bahasa (Inggris, Indonesia, dan Daerah) untuk bisa mengoperasikan laboratorium oleh tenaga ahli laboratorium bahasa. Selain itu perlu adanya pengaturan jadwal yang merata antara guru bahasa Inggris, Indonesia, dan Daerah, supaya tidak ada jadwal penggunaan yang bersamaan serta diupayakan agar laboratorium dapat digunakan setiap hari, artinya tidak ada satu hari pun yang kosong dari pemakain. Guru-guru mata pelajaran bahasa (Inggris, Indonesia, dan Daerah) disarankan untuk mengelompokkan materi pembelajaran apa saja yang proses pembelajarannya menggunakan laboratorium. Yang terakhir adalah siswa diberi pengertian betapa pentingnya penggunaan laboratorium dan disarankan untuk dapat memelihara peralatan laboratorium tersebut supaya dapat dimanfaatkan oleh yang lain/adik-adik kelasnya.
3.2. Saran
- Untuk sekolah-sekolah yang belum memiliki laboratorium bahasa hendaknya mengupayakan keberadaannya.
- Guru-guru bahasa dilatih cara menggunakan dan mengoperasikan laboratorium bahasa
- Perlu adanya pengaturan jadwal penggunaan laboratorium
- Siswa diberi pengertian tentang cara menggunakan dan memelihara alat-alat laboratorium bahasa supaya lebih awet dan terawat.
- Sebelum menggunakan laboratorium, guru bahasa hendaknya memilih materi pembelajaran apa saja yang efektif untuk diajarkan di laboratorium.
DAFTAR RUJUKAN