Oleh Suratsih, Triatmanto, dan Yuliati
(Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Negeri Yogyakarta).
ABSTRAK
Kegiatan PPM ini dimaksudkan untuk : memperkenalkan alternatif model pelatihan bagi guru-guru dalam meningkatkan kualitas pembelajarannya, meningkatkan kerjasama dan kolaborasi antara Dinas Pendidikan, Universitas, dan Sekolah dalam membangun pendidikan yang berkualitas, dan membangun kesejawatan di antara para guru, baik dengan guru-guru dalam satu sekolah, maupun dengan guru-guru dari sekolah lain dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Lesson Study adalah suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun learning community. Lesson study dapat merupakan suatu kegiatan pembelajaran dari sejumlah guru dan pakar pembelajaran yang mencakup 3 (tiga) tahap kegiatan, yaitu perencanaan (planning), implementasi (action/do) pembelajaran dan observasi serta refleksi (reflection/see) terhadap perencanaan dan implementasi pembelajaran tersebut, dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.
Khalayak sasaran pelatihan Lesson Study ini adalah guru-guru SMP MIPA dan Bahasa Inggris yang tergabung dalam MGMP di Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta. Pada kegiatan saat ini sasaran yang diharapkan sebanyak 20 orang guru. Pelatihan Lesson Study ini dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut. 1. Penjelasan umum mengenai Prinsip Dasar Lesson Study. 2. Pemutaran rekaman Lesson Study di Jepang dan di Indonesia. 3. Workshop penyusunan perangkat pembelajaran untuk Lesson Study. Peserta dibagi menjadi 3 kelompok yaitu guru Matematika, guru IPA dan guru Bahasa Inggris. 4. Praktik menyelenggarakan Lesson Study (Open Lesson) di sekolah.. Setiap kelompok melaksanakan pembelajaran, dengan salah satu guru berperan sebagai guru model, guru yang lain sebagai observer. Akhir dari pembelajaran diikuti dengan refleksi terhadap pelaksanaan Lesson Study.
Dilihat dari indikator keberhasilnya, maka pelatihan ini telah berhasil dilaksanakan dengan baik. Pelatihan dihadiri oleh 31 orang guru dari target 20 orang. Pada kegiatan ini juga dihasilkan rencana pembelajaran sebanyak 3 buah yang telah dilakukan pembahasan secara mendalam. Hasil yang lain berupa CD rekaman pelaksanaan Leson Study. Tanggapan peserta pelatihan terhadap kegiatan ini sangat bagus, terbukti semua peserta menyatakan bahwa Lesson Study merupakan suatu bentuk pelatihan yang berbeda dengan pelatihan-pelatihan yang lain. Peserta mengharapkan ada pelatihan lanjutan untuk semakin memperkuat pengalaman yang diperoleh selama pelatihan. Sedang dari Dinas Pendidikan mengharapkan agara pelatihani ini bisa diperluas ke guru-guru lain dan kepala sekolah yang belum mengikuti pelatihan.
PENDAHULUAN
Permasalahan utama mengapa model pelatihan peningkatan kualitas guru yang selama ini dilakukan tidak bisa mencapai tujuan yang diharapkan diantaranya adalah model pelatihan itu tidak diikuti dengan implementasi dalam pembelajaran yang sesungguhnya. Di samping itu tidak diikuti oleh suatu pembelajaran yang inovatif, kerjasama, dan kesejawatan diantara para guru.
Dengan adanya berbagai masalah tersebut perlu dicarikan alternatif model pelatihan agar dapat memberikan manfaat yang lebih banyak dari model pelatihan terdahulu. Alternatif model pelatihan tersebut dikenal dengan Lesson Study.
Lesson Study adalah suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun learning community (Tim Lesson Study, 2007 : 1). Dengan demikian, Lesson Study bukan suatu metode pembelajaran atau suatu strategi pembelajaran, tetapi dalam kegiatan Lesson Study dapat memilih dan menerapkan berbagai metode/strategi pembelajaran yang sesuai dengan situasi, kondisi, dan permasalahan yang dihadapi pendidik. Lesson study dapat merupakan suatu kegiatan pembelajaran dari sejumlah guru dan pakar pembelajaran yang mencakup 3 (tiga) tahap kegiatan, yaitu perencanaan (planning), implementasi (action) pembelajaran dan observasi serta refleksi (reflection) terhadap perencanaan dan implementasi pembelajaran tersebut, dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.
Gambar 1. Skema tahap kegiatan dalam Lesson Study
Pelatihan Lesson Study ini bertujuan untuk :
- memperkenalkan alternatif model pelatihan bagi guru-guru untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya.
- meningkatkan kerjasama dan kolaborasi antara Dinas Pendidikan, Universitas, dan Sekolah dalam membangun pendidikan yang berkualitas.
- membangun kesejawatan di antara para guru, baik dengan guru-guru dalam satu sekolah, maupun dengan guru-guru dari sekolah lain dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Kegiatan ini diharapkan memberikan manfaat yang signifikan bagi LPTK, sekolah, Dosen dan mahasiswa, guru dan siswa dalam rangka mewujudkan pendidikan yang berkualitas.
1. Manfaat bagi LPTK
- Perbaikan kurikulum dan implementasinya,
- Peningkatan pelayanan kepada sekolah-sekolah, pelayanan klinis pembelajaran, biro konsultasi sekolah atau lainnya.
2. Manfaat bagi SEKOLAH :
- Peningkatan manajemen sekolah.
- Peningkatan mutu guru dan mutu pembelajaran.
- Peningkatan fasilitas pembelajaran
- Kerjasama dalam kegiatan lain
3. Manfaat bagi DOSEN dan MAHASISWA :
- Peningkatan pengalaman dosen di lapangan, yang pada gilirannya akan meningkatkan mutu dan relevansi pembelajaran
- Sekolah sebagai salah satu kancah bagi dosen untuk melakukan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, yang merupakan salah satu tugas pokok dosen.
- Sekolah sebagai tempat untuk melakukan PPL dan tempat untuk
penelitian dalam rangka menyusun skripsi bagi mahasiswa.
4. Manfaat bagi GURU dan SISWA :
- Peningkatan mutu guru dan mutu pembelajaran yang pada gilirannya berakibat pada peningkatan mutu lulusan (siswa).
- Guru mudah berkonsultasi kepada dosen dalam hal pembelajaran atau kesulitan materi pelajaran.
- Guru memiliki banyak kesempatan untuk membuat bermakna ide-ide pendidikan dalam praktek mengajarnya sehingga dapat merubah perspektifnya tentang pembelajaran, dan belajar melihat praktek mengajarnya dari perspektif siswa.
Metode Pelaksanaan PPM
Pelatihan Lesson Study dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut.
1. Pertemuan pertama :
a. Penjelasan umum mengenai prinsip-prinsip Lesson Study, dilaksanakan melalui ceramah dan dikskusi.
b. Pemutaran rekaman Lesson Study di Jepang dan di Indonesia, dilaksanakan dengan menggunakan LCD dan laptop, diikuti dengan tanya jawab seputar pelaksanaan Lesson Study di Jepang dan di Indonesia.
2. Pertemuan kedua :
Workshop penyusunan perangkat pembelajaran untuk Lesson Study, dengan metode diskusi kelompok dan pemberian tugas rumah untuk menyelesaikan RPP yang akan digunakan untuk Lesson Study.
3. Pertemuan ketiga :
Praktik menyelenggarakan Lesson Study di sekolah, melaksanakan pembelajaran di kelas sesungguhnya pada sekolah yang telah disepakati.
HASIL PELAKSANAAN PPM DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan pelatihan
Pelatihan dilaksanakan selama 3 pertemuan, dengan perincian sebagai berikut.
1. Pertemuan pertama
Pada pertemuan ini disampaikan materi prinsip-prinsip Lesson Study dengan ceramah dan tanya jawab. Juga disampaikan kaitan antara Lesson Study dengan upaya peningkatan kualitas pembelajaran bagi guru.
Gambar 2. Guru sedang serius mengikuti penjelasan mengenai Pengertian Lesson Study.
Pada sesi kedua disampaikan rekaman Lesson Study di Jepang dan di Indonesia. Topik Lesson Study di Jepang adalah pembelaran IPA mengenai tekanan udara di ruang tertutup untuk anak SD kelas V. Topik kedua adalah pembelajaran matematika SMP kelas I mengenai kotak ajaib.
Topik Lesson Study di Indonesia adalah Pengaruh Penebangan Hutan terhadap Kerusakan Lingkungan untuk SMP kelas I.
Pada sesi terakhir disampaikan cara-cara penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk Lesson Study. Dilanjutkan pembentukan kelompok Lesson Study. Peserta di bagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok Matematika, IPA dan guru Bahasa Inggris. Setiap kelompok terdiri dari 10 orang. Masing-masing kelompok berdiskusi untuk menentukan topik Lesson Study, guru model, dan sekolah tempat praktik. Penyusunan RPP selanjutnya diselesaikan di rumah sebagai tugas rumah.
Gambar 3. Tim Pengabdi sedang memberikan penjelasan mengenai Pengertian Lesson Study.
2. Pertemuan kedua
Pada pertemuan kedua ini dibahas RPP yang akan digunakan untuk Lesson Study dengan mengacu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Disamping itu dipersiapkan juga media pembelajaran yang akan digunakan dalam praktik Lesson Study di kelas. Ada pembagian tugas yang jelas diantara para peserta mengenai siapa yang akan menjadi guru model, observer, penyusun lembar observasi, penyusun media, petugas penyiapan teknis, dll.
3. Pertemuan ketiga
Pada pertemuan ketiga dilaksanakan praktik pembelajaran di kelas pada sekolah yang telah disepakati. Setiap kelompok melaksanakan Lesson Study di kelas sesuai dengan topik yang diplih. Oleh karena jadwal praktik lesson study dilaksanakan secara bersamaan, maka kelompok lain tidak bisa mengikuti praktik lesson study pada kelompok yang berbeda.
Ketika praktik Lesson Study guru model melaksanakan pembelajaran secara mandiri tanpa bantuan guru lain dalam kelompoknya, sedang guru yang lain sebagai observer. Praktik lesson study ini direkam dengan video camera secara penuh sebagai bahan refleksi melalui pemutaran kembali hasil rekaman tersebut.
Gambar 4. Guru model sedang memberikan bimbingan mengenai pada siswa yang mengalami kesulitan.
Observer melakukan pengamatan terhadap jalannya pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya. Guru melakukan pencatatan semua aktivitas yang dilakukan setiap siswa dalam mengikuti pembelajaran, baik dalam belajar kelompok maupun dalam kegiatan individual.
Gambar 5. Observer melakukan pencatatan terhadap semua aktivitas pembelajaran.
Setelah selesai pembelajaran, maka semua guru peserta lesson study berkumpul melakukan refleksi bersama untuk memperoleh masukan-masukan, kritik, saran, penghargaan dari teman-teman observer. Disinilah letak pentingnya lesson study, para peserta dapat belajar dari tampilan teman yang lain secara langsung. Hasilnya dapat diterapkan di sekolah masing-masing.
Gambar 6. Tim Pengabdi menyampaikan refleksi mengenai makna yang diperoleh selama mengikuti open lesson.
Dilihat dari indikator keberhasil pelatihan Lesson Study, maka pelatihan lesson study ini telah dapat dilaksanakan dengan baik. Pelatihan dihadiri oleh 31 orang dari target 20 orang. Dengan demikian lebih dari target yang ditetapkan hadir mengikuti pelatihan ini.
Pada kegiatan ini juga dihasilkan rencana pembelajaran sebanyak 3 buah yang telah dilakukan pembahasan secara mendalam. Hasil yang diperoleh sesuai dengan target yang diharapkan. Hasil lain berupa CD rekaman pelaksanaan Leson Study dari salah satu kelompok tersebut. CD yang dihasilkan memuat tahapan lesson study saat pelaksanaan pembelajaran dan refleksinya (do dan see).
Tanggapan peserta pelatihan terhadap kegiatan ini sangat bagus, terbukti semua peserta menyatakan bahwa lesson study merupakan suatu bentuk pelatihan yang berbeda dengan pelatihan-pelatihan yang lain. Peserta sangat mengharapkan ada pelatihan lanjutan untuk semakin memperkuat pengalaman yang diperoleh selama pelatihan ini dan mempercepat penyebarluasannya ke guru-guru lain.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kontak 081939483377