DETEKSI DINI OBESITAS PADA ANAK DAN REMAJA DENGAN TEKNOLOGI HEART SMART KIDS
Disusun Oleh Nunung Nurjanah (Program Magister Keperawatan kekhususan Keperawatan Anak FIK UI).
Abstrak
Anak dengan obesitas memiliki kelebihan jaringan lemak dalam tubuhnya. Kondisi ini dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan akibat asupan nutrisi tinggi kalori, lemak, dan kolesterol yang tidak disertai dengan pengeluaran energi secara seimbang. Obesitas pada masa anak dapat berpengaruh terhadap timbulnya obesitas pada masa dewasa yang berpotensi menimbulkan penyakit metabolik dan degeneratif. Kasus obesitas cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya, oleh karena itu masalah obesitas ini harus ditangani dengan serius. Saat ini telah dikembangkan program layanan kesehatan Heart Smart Kids yang dapat diakses dengan mudah, melalui layanan kesehatan ini anak dan orang tua dapat mengetahui status gizi dan kesehatan serta anjuran kesehatan yang dapat didiskusikan dengan perawat anak untuk menentukan strategi perubahan perilaku hidup sehat. Berdasarkan jurnal hasil penelitian dari Cleveland, et al (2009) diperoleh hasil bahwa Heart Smart Kids secara signifikan membantu upaya pencegahan dan penanganan dini terhadap timbulnya faktor risiko penyakit kardiovaskuler pada anak dengan obesitas.
Kata Kunci : obesitas pada anak, heart smart kids
LATAR BELAKANG
Obesitas merupakan kelainan yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan (Ball & Bindler, 2003). Obesitas dapat dialami oleh anak, remaja, dan dewasa. Prevalensi obesitas meningkat dari tahun ke tahun, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Di Amerika Serikat prevalensi obesitas meningkat empat kali lipat dari tahun 1996 sampai 2004 (Odgen et al, 2006). Di antara negara sedang berkembang, jumlah anak sekolah yang mengalami obesitas terbanyak berada di kawasan negara Asia yaitu 60% populasi atau sekitar 10.6 juta jiwa (Shaibi & Goran, 2008). Di Indonesia berdasarkan SUSENAS, prevalensi obesitas pada balita mengalami peningkatan baik di perkotaan maupun pedesaan.
Peningkatan prevalensi obesitas dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup khususnya dalam hal pola makan dan pola aktivitas anak-anak terutama yang berdomisili di wilayah perkotaan. Dalam hal asupan nutrisi, anak-anak saat ini cenderung mengkonsumsi makanan siap saji yang mengandung tinggi kalori, tinggi lemak, dan kolesterol. Sedangkan dalam hal aktivitas, anak-anak saat ini cenderung mengalami penurunan aktivitas karena anak-anak lebih menyukai aktivitas dengan duduk diam didepan televisi atau komputer dibandingkan melakukan olahraga secara rutin dan berkesinambungan. Sehingga ketidakseimbangan antara asupan dan pengeluaran energi tersebut berkontribusi terhadap timbulnya obesitas pada anak.
Obesitas telah menjadi masalah kesehatan diseluruh dunia, bahkan WHO menyatakan bahwa obesitas merupakan suatu epidemi global, sehingga obesitas termasuk dalam masalah kesehatan yang harus segera ditangani (Wang & Lobstein, 2007). Obesitas pada anak berisiko tinggi menjadi obesitas dimasa dewasa dan berpotensi mengalami penyakit metabolik dan penyakit degeneratif dikemudian hari (Wong, 2009). Dengan demikian obesitas pada anak memerlukan perhatian yang serius dan penanganan yang sedini mungkin dengan melibatkan peran serta orang tua.
Peningkatan prevalensi obesitas pada anak dan adanya hambatan dalam mengidentifikasi, menilai, dan mempertahankan berat badan normal pada anak menuntut penyedia pelayanan kesehatan untuk mengembangkan program pencegahan dan pengelolaan obesitas pada anak. Asosiasi nasional perawat anak di Amerika Serikat pada tahun 2006 mempublikasikan Heart Smart Kids yang berisi petunjuk klinik praktis untuk mengidentifikasi, menilai, dan menangani anak dengan obesitas (Cleveland et al, 2010). Program ini dikembangkan dan didukung dengan mekanisme komputerisasi yang menggunakan algoritma berbasis bukti untuk membandingkan secara individual antara faktor resiko yang dimiliki pasien terhadap rekomendasi spesifik yang dibutuhkan pasien.
Program ini dikembangkan menjadi layanan kesehatan mandiri, sehingga dibangun dalam sebuah mesin yang dapat diakses langsung oleh anak dan keluarga. Dalam hal ini anak dan keluarga dapat memilih informasi yang ingin diketahui dan langsung memasukkan data yang diminta oleh program yang sudah tersedia, setelah data masuk, maka program dalam mesin memiliki kemampuan untuk menganalisa mengenai status gizi dan kesehatan pasien, selanjutnya program juga menyediakan rekomendasi kesehatan yang dapat diikuti oleh anak dan keluarga. Semua data, hasil analisa, dan rekomendasi yang tersedia dalam program dapat langsung dicetak oleh anak dan keluarga bila dibutuhkan.
Program layanan kesehatan mandiri ini dapat membantu anak dan orang tua untuk mengetahui status gizi dan mengetahui langkah menuju gaya hidup lebih sehat. Selain program ini dapat membantu pemerintah dalam menjaring data status gizi dan kesehatan pada anak di wilayahnya sehingga dapat menjadi data untuk menentukan kebijakan lebih lanjut dalam menangani masalah obesitas pada anak.
KAJIAN LITERATUR
Obesitas
Obesitas merupakan suatu kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan (Ball & Bindler, 2003). Kriteria yang digunakan untuk menentukan obesitas adalah melalui pengukuran antropometri yang pada umumnya digunakan pengukuran berat badan (BB) yang dibandingkan dengan standar dan disebut obesitas bila BB > 120% BB standar, pengukuran berat badan dibandingkan tinggi badan (BB/TB) dikatakan obesitas bila BB/TB > persentil ke 95 atau > 120% , pengukuran lemak subkutan dengan mengukur tebal lipatan kulit/TLK sebagai indikator obesitas bila TLK > persentil ke 85, dan Indeks Massa Tubuh (IMT) > persentil ke 95 sebagai indikator obesitas (Barlow, 2007).
Obesitas timbul karena dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor genetik dan faktor lingkungan yang meliputi aktivitas fisik dan faktor nutrisi (Wong, 2009). Aktifitas fisik merupakan komponen utama dari pengeluaran energi. Penelitian di negara maju mendapatkan hubungan antara aktifitas fisik yang rendah dengan kejadian obesitas. Individu dengan aktivitas fisik yang rendah mempunyai risiko peningkatan berat badan sebesar 5 kg. Penelitian terhadap anak Amerika dengan tingkat sosial ekonomi yang sama menunjukkan bahwa mereka yang menonton TV dengan durasi 5 jam perhari mempunyai risiko obesitas sebesar 5,3 kali lebih besar dibanding mereka yang menonton TV dengan durasi 2 jam setiap harinya (Odgen et al, 2006). Sedangkan peranan faktor nutrisi dimulai sejak dalam kandungan dimana jumlah lemak tubuh dan pertumbuhan bayi dipengaruhi berat badan ibu. Kenaikan berat badan dan lemak anak dipengaruhi oleh waktu pertama kali mendapat makanan padat, asupan tinggi kalori dari karbohidrat dan lemak serta kebiasaan mengkonsumsi makanan yang mengandung energi tinggi.
Anak obesitas memiliki risiko yang besar terhadap terjadinya penyakit kardiovaskuler karena cenderung mengalami peningkatan tekanan darah dan denyut jantung (Mandleco & Potts, 2007). Selain itu anak obesitas cenderung berisiko mengalami gangguan ortopedik yang disebabkan kelebihan berat badan, yaitu tergelincirnya epifisis kaput femoris yang menimbulkan gejala nyeri panggul atau lutut dan terbatasnya gerakan panggul, juga pseudotumor serebri akibat peningkatan ringan tekanan intrakranial pada obesitas disebabkan oleh gangguan jantung dan paru yang menyebabkan peningkatan kadar karbondioksida dan memberikan gejala sakit kepala, papil edema, diplopia, kehilangan lapangan pandang perifer dan iritabilitas (Boushey, 2009).
Mengingat penyebab obesitas berasal dari multi faktor dan dampak yang ditimbulkan pada sistem tubuh maka penatalaksanaan obesitas seharusnya dilaksanakan secara multidisiplin dengan melibatkan keluarga dalam proses terapi obesitas. Prinsip dari tatalaksana obesitas adalah mengurangi asupan energi serta meningkatkan keluaran energi, dengan cara pengaturan diet, peningkatan aktifitas fisik, dan memodifikasi pola hidup (Flodmarc et al,2006). Akan tetapi hal yang paling penting dilakukan adalah dengan melakukan deteksi dini terhadap timbulnya dampak penyakit yang lebih luas melalui pengkajian dengan menggunakan aplikasi teknologi yang saat ini sudah dikembangkan di negara maju yaitu Heart Smart Kids.
Teknologi Heart Smart Kids
Heart Smart Kids (HSK) merupakan anjungan bilingual mandiri yang menyediakan jasa pelayanan keperawatan untuk anak. Sistem aplikasi HSK ini membandingkan informasi gaya hidup yang diperoleh dari data yang dimasukkan oleh anak dan keluarga dengan petunjuk praktik klinik. Dalam program tersebut tersedia grafik standar pertumbuhan anak dan persentil Indeks Masa Tubuh yang mudah untuk dipahami oleh anak, orang tua, dan perawat untuk menjadi pedoman dalam pola pertumbuhan anak. Risiko kesehatan yang berhubungan dengan status kesehatan anak terutama yang berhubungan dengan sistem kardiovaskular dapat langsung dicetak dalam bentuk the Heart Print sehingga anak dan orang tua dapat langsung menemui perawat untuk mengkonsultasikan lebih lanjut mengenai masalah kesehatan yang dialami.
Sistem ini dapat digunakan untuk meningkatkan persepsi terhadap risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler dan penyediaan rekomendasi berbasis bukti yang berhubungan dengan strategi perubahan perilaku. Rekomendasi yang diberikan dalam program menjadi poin awal bagi anak, keluarga, dan perawat untuk mendiskusikan strategi menuju perubahan perilaku hidup sehat.
Sistem HSK terdiri dari 2 web berbasis aplikasi yaitu kuesioner gaya hidup dengan dua bahasa dan halaman web untuk memasukkan hasil pengukuran dan ringkasan secara umum the Heart Print. Kedua program aplikasi ini dapat diakses melalui standar web browser dalam komputer yang terhubung dengan internet. Anak dan atau orang tua mengisi kuesioner melalui layar sentuh yang dapat membantu anak dan atau orang tua yang memiliki keterbatasan menggunakan komputer. Standar kuesioner meliputi riwayat keluarga dengan penyakit jantung, pola dan perilaku makan, paparan asap rokok, level aktivitas, serta waktu istirahat. Berikut ini tampilan program Heart Smart Kids pada monitor komputer :
Gambar 2.1
Peran Perawat Anak Dalam Aplikasi Heart Smart Kids
Perawat anak memiliki peran penting dalam membantu keluarga untuk memahami dan melakukan deteksi dini terhadap obesitas pada anak dan kondisi lainnya yang berisiko terhadap timbulnya penyakit sistem kardiovaskuler. Perawat anak yang bekerja di pusat perawatan primer atau di klinik sekolah memiliki posisi secara khusus untuk mengkaji, mencegah, dan mengintervensi lebih dini terhadap anak yang memiliki risiko penyakit kardiovaskular dan membantu keluarga menghadapi kondisi yang dialami. Akan tetapi kesempatan seperti ini masih jarang dilakukan karena interaksi antara perawat dan keluarga terbatas akibat tidak adanya alat dan instrumen untuk melakukan pengkajian secara lengkap sehingga proses konsultasi yang telah berlangsung selama ini tidak berlangsung efektif (Cleveland et al, 2009)
Oleh karena itu diperlukan pengembangan proyek yang didukung teknologi untuk membantu melakukan komunikasi dan pengkajian pada anak dan keluarga yang memiliki risiko kardiovaskuler. Hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap program HSK diperoleh bahwa instrumen ini sangat membantu dalam melakukan komunikasi dan pengkajian terhadap anak. Melalui pengumpulan data, analisa status kesehatan, dan rekomendasi yang berbasis bukti sangat membantu anak dan orang tua dalam meningkatkan pola hidup sehat.
Penyediaan web yang mudah diakses ini merupakan langkah pertama yang dapat membantu menurunkan kasus obesitas yang telah menjadi epidemi. Program ini dapat meningkatkan kesadaran anak dan keluarga terhadap pola hidup sehat sehingga besar kemungkinan dapat membantu mengurangi timbulnya kasus penyakit kardiovaskuler pada anak sehingga angka harapan hidup anak dapat berlangsung lebih lama.
Di Amerika Serikat program layanan kesehatan ini ditempatkan diklinik sekolah mengingat peningkatan prevalensi obesitas banyak dialami usia pra sekolah dan sekolah. Selain itu anak dan orang tua lebih mudah dan lebih sering mendatangi klinik tersebut karena terletak di sekolah. Sehingga dalam hal ini perawat yang bekerja di klinik sekolah dapat lebih mudah beriteraksi dengan anak dan keluarga, sehingga anak dan keluarga pun dapat langsung berkonsultasi dengan perawat untuk mempertahankan berat badan normal melalui perilaku hidup sehat.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Prevalensi obesitas pada anak dan remaja meningkat dari tahun ke tahun, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Peningkatan prevalensi obesitas dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup khususnya dalam hal pola makan yang mengandung tinggi kalori, lemak, dan kolesterol namun tidak disertai dengan peningkatan aktivitas untuk mengeluarkan energi sehingga jaringan lemak lebih banyak disimpan dalam tubuh. Obesitas pada anak berisiko tinggi menjadi obesitas dimasa dewasa dan berpotensi mengalami penyakit metabolik dan penyakit degeneratif dikemudian hari. Dengan demikian obesitas pada anak memerlukan perhatian yang serius dan pananganan yang sedini mungkin dengan melibatkan peran serta orang tua.
Program pencegahan dan penanganan obesitas dapat dilakukan dengan melibatkan pihak orang tua dan sekolah salah satunya dengan menyediakan fasilitas untuk mengidentifikasi dan menilai status gizi dan kesehatan anak. Salah satu program yang dapat digunakan adalah Heart Smart Kids. Program ini dikembangkan dan didukung dengan mekanisme komputerisasi yang menggunakan algoritma berbasis bukti untuk membandingkan secara individual antara faktor resiko yang dimiliki pasien terhadap rekomendasi spesifik yang dibutuhkan pasien. Program ini dikembangkan menjadi layanan kesehatan mandiri, sehingga dibangun dalam sebuah mesin yang dapat diakses langsung oleh pasien. Dalam hal ini pasien dapat memilih informasi yang ingin diketahui dan langsung memasukkan data yang diminta oleh program yang sudah tersedia, setelah data masuk, maka program dalam mesin memiliki kemampuan untuk menganalisa mengenai status gizi dan kesehatan pasien, selanjutnya program juga menyediakan rekomendasi kesehatan yang dapat diikuti oleh pasien. Semua data, hasil analisa, dan rekomendasi yang tersedia dalam program dapat langsung dicetak oleh pasien bila dibutuhkan.
Program Heart Smart Kids ini memiliki implikasi positif terhadap perkembangan ilmu keperawatan, dalam hal ini perawat dapat memiliki alat dan instrumen yang telah distandarisasi untuk melakukan pengkajian secara lengkap, penentuan masalah dan intervensi yang tepat dalam menghadapi anak yang memiliki risiko terkena penyakit kardiovaskuler. Selain itu program ini juga dapat memberi kesempatan pada perawat untuk menyediakan jasa konsultasi dengan anak dan orang tua dalam menentukan pola hidup sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Kontak: 081 333 052 032