Kajian rutin bulanan edisi spesial Isra’ Mi’raj dengan menghadirkan Syech Abdurrahman Jabir dari Gaza Palestina dilaksanakan di Pondok Pesantren Al Fattah pada hari Ahad pekan kedua bulan Februari (11/2/2024).
Setelah dibuka oleh MC yang terdiri dari dua santri SMA Al Fattah, acara dilanjutkan pembukaan oleh ust. Fauzan, Lc., M.Pd.
Dalam sambutannya, beliau menyampaikan terimakasihnya kepada Syekh Abdurrahman Jabir yang menyempatkan hadir dimana kehadiran beliau sangat pas karena momen kedatangan beliau bertepatan bulan Rajab, bulan dimana Rasulullah di Isra’ Mi’rajkan.
Maha suci Allah yang telah meng Isra’kan Rasulullah dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha.
Kedatangan Syekh Abdurrahman Jabir ke PP. Al Fattah untuk memberikan gambaran
tentang pentingnya persaudqaraan dan ta’awun bainal muslimin. Ada tiga hal penting yang beliau sampaikan tentang Pelestina yaitu tentang keistimewaan Palestina, informasi sebenarnya yang terjadi di Palestina, serta apa yang harus dilakukan ummat Islam untuk Palestina. Syekh yang sudah mampu berbahasa Indonesia mengungkapkan delapan keistimewaan Palestina.
Beberapa Keistimewaan Palestina
1. Negeri yang diberkahi QS. Al Anbiya’ 81
2. Negeri yang disucikan, Al Maidah 71
3. Bumi Palestina, bumi Islam, Rasulullah shalat di Masjidil Aqsha mengimami seluruh Nabi dan Rasul N.
4. Berkas semesta alam. Al anbiya’71
5. Bumi isra mi’raj dari masjidil Aqsha ke sidratol Muntaha.
6. Tempat Padang Mahsyar.
7. Bumi Syam, bumi para Nabi Allah. Banyak Nabi dilahirkan, dimakamkan dan banyaknya Wahyu Allah yang turun di Palestina.
8. Menjadi Arah qiblat. Masjidil Aqsha pernah menjadi arah kiblat umat Islam selama 6 bulan sebelum Allah perintahkan untuk shalat menghadap ke Masjidil Haram.
Keadaan Palestina sekarang
Karena pendudkan dan penjajahan maka banyak rakyat Palestina yang mati karena serangan Israel. 50% anak-anak, 20% wanita. Dan keadaan Palestina sekarang sedang tidak baik-baik saja, sehingga membutuhkan dukungan seluruh muslim dunia. Syech Abdurrahman berpesan untuk mrmbantu Palestina, pertama dengan cara berdo’a, kedua dengan media yaitu memberikan informasi yang benar tentang Palestina ketiga boikot yaitu dengan tidak membeli produk-produk Israel karena digunakan untuk membunuh warga Palestina, keempat dengan donasi/bantuan untuk membantu warga Palestina.
Palestina dan Indonesia
Bermula dari janji Koiso kemudian ditanggapi oleh Muhammad Amin Al-Husaini. seorang Mufti Besar Palestina.
Menurut M. Zein Hassan Lc dalam Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri (1980) bahwa melalui Al-Husaini lah Palestina menyatakan dukungannya dan mengakui secara de facto terhadap kemerdekaan Indonesia. melalu siaran di Radio Berlin, Jerman pada 6 September 1944. Pengakuan kemerdekaan Indonesia tersebut disiarkan menggunakan bahasa Arab.
Secara politik, sejak 1947, Indonesia pun mendukung dan mengakui kemerdekaan negara Palestina yang ditunjukkan melalui beberapa hal, mulai dari mendirikan Kedutaan Besar di Amman, Yordania, yang merangkap Palestina, dan sebaliknya, mendirikan Kedubes Palestina di Jakarta.
Sebelum pengajian esisi khususs ini berahir, dilaksanakan penandatanganan kerjasama antara Yayasan Dompet Quran Pusat dengan PP. Al Fattah Sidoarjo yang diwakili direktur Al Fattah H Moh Fauzan, Lc. M.Pd. Acara ini diakhiri dengan doa oleh Syekh Abdurrahman Jabir dan penggalan dana untuk Palestina.
Penulis : Nur Djamilah