
Ratusan mahasiswa yang bergabung dalam Gerakan Tolak Komersialisasi Kampus (Gertak) UGM melakukan aksi di Gedung Pusat UGM Yogyakarta, Senin (30/8). Mereka membentangkan spanduk berisi tanda tangan menolak pemberlakuan kartu identitas kendaraan yang membuat UGM semakin eksklusif dari masyarakat, serta menolak segala bentuk komersialisasi kampus.
Kebijakan Rektor UGM Prof Sudjarwadi tentang kampus bebas polusi kendaraan yang diwujudkan dengan SK Rektor 408/P/SK/HT/2010 tentang pemberlakuan pembatasan kendaraan dan kewajiban penggunaan kartu identitas kendaraan (KIK), terus mendapat tentangan dari berbagai pihak, termasuk mahasiswa UGM. Namun, menurut Direktur Kemahasiswaan UGM, Haryanto pada Senin (30/8), rektorat UGM tetap bersikukuh melaksanakan kebijakan tersebut.
Bahkan pada 2011 mendatang, UGM menargetkan tidak ada lagi mahasiswa yang datang ke kampus dengan menggunakan kendaraan bermotor apa pun jenisnya, termasuk roda dua. Pemberlakuan KIK dan portal gate di lingkungan UGM dimaksudkan agar akses masuk kampus hanya bisa digunakan oleh orang-orang yang memiliki kepentingan saja, sehingga secara bertahap, UGM bisa mengatur keamanan dan ketertiban di kampus.
Haryanto menegaskan, pemberlakuan pembatasan kendaraan yang masuk kampus ini bukan berdasarkan keputusan yang terburu-buru karena segala dampak yang didapat sudah dipikirkan matang. Bahkan, pembatasan jumlah kendaraan di kampus ini tak hanya mendapatkan apresiasi dari beberapa kampus di Indonesia, tetapi juga di luar negeri.
Rektorat dalam pemberlakuan KIK dan portal gate juga akan melakukan evaluasi hingga 2011 mendatang. Jika semua sudah dirasa mencukupi, maka pemberlakuan KIK ini akan berlanjut pada kebijakan bebas kendaraan di lingkungan kampus UGM yang akan menjadi model kampus bebas polusi.
“Rencananya, pada 2011 nanti akan diberlakukan UGM bebas kendaraan. Tiap mahasiswa akan memiliki kartu mahasiswa yang bisa digunakan untuk naik bus Transjogja. Jadi, mahasiswa tidak perlu lagi datang ke kampus dengan menggunakan kendaraan,” katanya.
Menanggapi portal gate dan pemberlakuan KIK, mahasiswa UGM justru menolaknya. Ratusan mahasiswa UGM yang bergabung dalam Gerakan Tolak Komersialisasi (Gertak) UGM, menuntut pihak rektorat membatalkan pemberlakuan KIK.
Salah seorang mahasiswa yang menolak KIK dan portal gate, Wisnu Prasetya Utomo menegaskan, tujuan pemberlakuan KIK dengan alasan untuk menjaga keamanan kampus UGM terkesan mengada-ada. [152]
http://www.suarapembaruan.com/index.php?modul=news&detail=true&id=24001