Ketua PKK Kabupaten Situbondo, Jatim, Ummi Dadang Wigiarto mengemukakan bahwa hingga kini sekitar 40 persen atau 20.000 dari 50.000-an anak di daerahnya belum tersentuh pendidikan anak usia dini atau PAUD.
“Mereka umumnya berada di pedesaan yang partisipasi orang tua untuk memasukkan anak-anaknya ke PAUD masih jauh dari yang diharapkan,” katanya saat berdialog dengan Menko Kesra Agung Laksono di Situbondo, Sabtu.
Ia mengemukakan bahwa selain itu, kondisi lembaga PAUD di wilayahnya juga masih banyak yang memprihatinkan karena banyak yang berada di rumah-rumah penduduk.
Bahkan, katanya, ada PAUD yang berbentuk seperti bangunan yang ada di sawah-sawah.
Pada kesempatan itu juga dilaporkan bahwa para guru PAUD di Situbondo memiliki semangat tinggi karena tetap mengajar meskipun hanya digaji Rp70 ribu per bulan.
Mengenai keberadaan anak-anak berkebutuhan khusus di Situbondo hanya tersedia satu lembaga. Lembaga itu juga hanya memiliki satu terapis yang berasal dari luar Kabupaten Situbondo. Alat-alat yang diperlukan oleh anak-anak berkebutuhan khusus itu juga tidak dimiliki oleh Situbondo.
Ummi yang juga istri dari Bupati Situbondo Dadang Wigiarto itu mengemukakan bahwa untuk kelanjutan pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus itu di jenjang yang lebih tinggi juga kesulitan.
“Sekolah untuk SD atau SMP untuk anak khusus itu belum ada di sini. Mau dikemanakan mereka setelah itu? Kami belum bisa menemukan jalan keluar,” katanya.
Menanggapi hal itu, Agung Laksono mengemukakan bahwa pihaknya akan menampung dan berharap pemerintah bisa membantu memperbaiki kondisi tersebut.
Namun ia mengingatkan bahwa memang kondisi keuangan negara sangat terbatas sehingga tidak mungkin semua bisa diatasi seketika.
(M026/Z003). Editor: Suryanto
http://www.antaranews.com/berita/325596/20000-anak-di-situbondo-belum-tersentuh-paud