Butiran sisa gerimis yang terselip
dalam rimba rambutmu
Begitu kuingat.
Kala itu aku ingin sekali menyekanya.
Aku teringat jejalanan kota yang riuh
menyuarakan kepengapan
Kedai kopi dan para tukang ojek
yang tersengat mentari adalah jejak
Saat kaki kita telanjang di atas aspal
di ujung gang lengang
Katedaral dan Masjid tegak kekal
adalah janjimu yang enggan kutagih
Pohon beringin di tengah kota
mungkin masih menyimpan suaramu
Yang kala itu ketakutan kehilanganku.
Aku tahu bahwa cinta kita
Tak harus menuju kehilangan.
Sepi tiba-tiba berbisik
Kau berdekut dalam pelukanku.
Kau tidak ingin aku jauh.
Ah, sayang.
Keinginan apakah yang kau ingin lukiskan
Dalam jemari yang memelas.
Waktu telah menguburkan kita
Dalam tragedi ruang
dan pembatas yang kau rangkai
Aku pun inginĀ meminang hati lain
bersama helaian rambutku
Yang turun satu-satu dan memungutnya kembali
Bersama kumpulan kisah-kisahku.
Tanpa ada kau.
2013
* Arie Putra adalah mahasiswa STFK Ledalero.
Sekarang tinggal di Komunitas Scalabrinian-Maumere.
http://kupang.tribunnews.com/2013/06/30/puisi-puisi-minggu-ini