Empat Belas pejabat tingkat madya dari sipil dan militer yang mayoritas adalah para dosen dan staff dari Univeristas Pertahanan (Unhan), Kementerian Pertahanan maupun dari beberapa stake holders-nya menerima beasiswa StuNed (Studeren in Nederlands) dari pemerintah Belanda untuk mengikuti program pelatihan.
Beasiswa StuNed adalah beasiswa penuh yang diberikan oleh pemerintah Belanda untuk Indonesia. Para peserta akan mengikuti kursus singkat Tailor Made selama tiga minggu di The Netherlands Institute for International Relations “Clingendael” Den Haag mengenai “Concept and Practices of Human Rights in Civil-Military Relations” mulai 22 September sampai dengan 14 Oktober 2012. Para peserta dilepas secara resmi oleh Mr. Mervin Bakker, Director Nuffic-Neso Indonesia dan Letjen Dr. Syarifuddin Tippe, M.Si, Rektor Universitas Pertahanan Indonesia di kampus Universitas Pertahanan, Salemba Jakarta.
Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan) adalah institusi pendidikan khusus yang menyelenggarakan pendidikan jenjang S2 bidang pertahanan. Keinginan mendalami bagaimana praktik hubungan sipil-militer dalam perspektif hak asasi manusia di negara-negara maju, khususnya di negeri Belanda disambut baik oleh Nuffic Neso Indonesia dengan memfasilitasi proses pengajuan proposal dari pihak Unhan dan memberikan beasiswa penuh kepada insitutisi pendidikan tersebut.
Selain melakukan kegiatan pembelajaran di dalam kelas, para penerima beasiswa juga berkesempatan menimba langsung best practices di institusi sejenis di Belanda, yaitu The Netherlands Defense Academy (NLDA). Selain itu, untuk memperdalam materi, para peserta juga dijadwalkan untuk melakukan ekskursi ke lembaga-lembaga terkait, termasuk International Peace Palace dan International Criminal Court di Den Haag serta lembaga terkait lainnya di Amsterdam dan tentu saja, Parlemen Belanda dan The Netherlands Ministry of Defense.
“Karakter modalitas Tailor Made adalah demand’s driven dimana pelatihan dirancang sesuai dengan kebutuhan organisasi pemohon, dalam hal ini Universitas Pertahanan. Selain itu, pemilihan Training Provider juga dilakukan melalui tender dimana Dutch Institution pemenang tender diwajibkan untuk duduk bersama dengan organisasi pemohon menyusun kurikulum pelatihan, termasuk menyusun output dan rencana aksi keberlanjutan hasil pelatihan. Pelatihan ini betul-betul dirancang sesuai dengan kebutuhan” demikian keterangan Mervin Bakker, Direktur Nuffic Neso Indonesia.
Nuffic Neso Indonesia adalah organisasi non-profit yang ditunjuk resmi dan didanai oleh pemerintah Belanda untuk menangani berbagai hal yang berkaitan dengan pendidikan tinggi Belanda termasuk mengelola beasiswa StuNed.
Rektor Unhan menyampaikan kegembiraannya atas kerjasama yang baik dengan Nuffic Neso Indonesia dan Pemerintah Belanda sehingga para dosen dan peneliti baik yang berasal dari militer ataupun sipil berkesempatan memperdalam secara langsung bagaimana praktik hubungan sipil-militer dan hak asasi manusia di Belanda. Dalam sambutannya Tippe menegaskan agar para peserta betul-betul dapat memanfaatkan kesempatan ini dan setelah kembali dari Belanda mereka dapat memberikan kontribusi dalam penyusunan dan pengkayaan modul perkuliahan bidang hubungan sipil-militer dan hak asasi manusia.
Sumber:http://www.poskotanews.com/2012/09/22/14-dosen-dan-staf-unhan-dapat-beasiswa-stuned/