Oleh: NOPI ANDRIANI (201810010311070)
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Malang
Abstrak
Dalam menjunjung keberhasilan suatu pendidikan diperlukan sarana yang bisa menjadi panduan dalam proses pembelajaran salah satunya yaitu penggunaan Buku Teks dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran buku teks merupakan salah satu komponen penting dari kurikulum 2013. Buku teks berisi bahan/materi dalam bentuk tertulis yang digunakan sebagai sumber informasi bagi peserta didik dan pengajar yang dapat dimanfaatkan untuk mengetahui apa yang terjadi pada masa lalu, masa sekarang, dan masa depan sehingga memperluas wawasan pembacanya serta dapat menjadi inspirasi untuk memperoleh gagasan baru. Lantas bagaimanakah bahan/materi dari sajian pada buku siswa sejarah kebudayaan islam kelas X. Untuk mengetahui konsep latar belakang diatas maka rumusan masalah penelitian ini adalah: Bagaimana akurasi materi pada buku siswa sejarah kebudayaan islam kelas X.Bagaimana kelayakan penyajian pada buku siswa sejarah kebudayaan islam kelas X, dan menganalisisnya dengan buku-buku penunjang lain yang berkaitan dengan sejarah kebudayaan islam, sedangkan dalam menganalisis data penulis menggunakan metode content analisis.Hasil analisis ini menunjukkan bahwa: Dimensi sikap spiritual (Kl 1), Dimensi sikap (Kl 2), Dimensi pengetahuan dan dimensi keterampilan (KI 3 dan KI 4), C1. Cakupan Materi, C2 Akurasi materi, C3Kemutakhiran, C4 Kesesuaian kehidupan anak dengan peserta didik, C5 Ketaatan pada hukum dan perundang-undangan. Teknik penyajian materi: Pendukung penyajian materi, Kelengkapan penyajian
Kata Kunci: Analisis, Buku Siswa, Sejarah Kebudayaan Islam
ABSTRACT
Analysis Of Student Book History Of Islamic Culture Class X Madrasah Aliyah Curriculum 2013
In supporting the success of an education required a tool that can be a guide in the learning process one of which is the use of textbook in the learning process. In the textbook learning process is one of the important components of the curriculum 2013. Textbooks of materials/materials in written from that are used as a source of information for learners and teachers that can be exploited to find out what happened in the past, present, and future so as to broaden the reader’s insight and can be an inspiration for new ideas, so how materials/ materials and dish on the book Student History of Islamic Culture Class X. How is the feasibility of presenting a class X book on the history of Islamic culture, and analyzing other supporting books related to the history of Islamic culture. While in analyzing data writer use method of content analysis.
Keywords: Analysis, Student Book, History of Islamic Culture
Pendidikan adalah proses dua arah yang melibatkan pemberian pengetahuan sebagai upaya pemberian petunjuk dan peringatan, serta sekaligus upaya perolehan pengetahuan untuk mendapatkan ketakwaan, bukan menonjolkan diri dan keangkuhan (intelektual). Pendidikan dapat pula diartikan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan, salah satu dasar utama pendidikan adalah ntuk mengajar kebudayaan melewati generasi.
Pada era yang kompeliti seperti sekarang ini, semua negara berusaha dan berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas pendidikannya, karena kualitas pendidikan merupakan salah satu indicator tingkat kesejahteraan masyarakat pada suatu negara. Melalui pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan sumber daya manusia yang lebih berkualitas yang mampu mengelolah sumber daya alam secara efektif dan efisien. Dengan demikiaan peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang dilaksanakan secara dinamis dan berkesinambungan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan berbagai faktor yang berkaitan dengannya, dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
Begitu juga dengan negara Indonesia yang juga berusaha untuk terus meningkatkan kualitas pendidikannya sebagaimana yang diamanatkan undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional bertujuan untuk mewujudkan “berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam merencanakan penyelenggaraan pendidikan guna mencapai tujuan tersebut dibutuhkan suatu kurikulum yang matang.
Dewasa ini, di Indonesia kurikulum yang berlak adalah kurikulum 2013. Kurikulum 2013 dinilai merupakan salah satu langkah sentral dan strategis dalam kerangka penguatan karakter bangsa Indonesia. Mengapa demikian? Karena kurikulum 2013 ini mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan-tantangan di masa depan melalui pengetahuan, keterampilan, sikap dan keahlian untuk beradaptasi serta bisa bertahan hidp dalam lingkungan yang senantiasa berubah. Dengan demikian, kurikulum 2013 diyakini mampu mendorong terwujdnya tujuan pendidikan nasional, yaitu “berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Buku teks yang baik ialah buku teks yang menyajikan bahan secara lengkap, sistematis, berkualitas, sesuai dengan tuntutan pembelajaran yang berpusat pada siswa, serta cara penyajian buku tersebut mudah dipelajari oleh siswa. Selain itu, dari segi fisik dan aspek grafis selayaknya buku teks harus disertai dengan ilustrasi yang menarik dalam memperjelas materi yang dibicarakan, tema pada materi pembelajaran dikemas dengan baik agar tumbuh minat bacanya pada siswa atau siapapun yang menggunakannya, selanjutnya, indicator yang telah dipaparkan sebelumnya dalam buku teks harus dapat terpenuhi sebagai hasil pembelajaran yang telah dilakukan.
Berangkat dari persoalan-persoalan tersebut mendorog adanya menganalisis terhadap “Buku Siswa Sejarah Kebudayaan Islam Kelas XMadrasah Aliyah Kurikulum 2013”. Karena alasan keterbatasan wakt dan teknis, maka pada penelitian ini hanya menganalisis aspek keakuratan materi dan penyajian.
PEMBAHASAN
- Pengertian Buku Teks
Bahan ajar merupakan segala bentuk bahan yang dimanfaatkan oleh guru/instruktur untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas, bahan yang digunakan dapat berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.[1] Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis dan memperlihatkan bagian untuk dari kompetensi yang nantinya harus dikuasai oleh peserta didik selama kegiatan belajar mengajar di sekolah. Bahan ajar yang digunakan di sekolah dapat berupa buku teks, yang merupakan bahan ajar cetak, buku teks juga merupakan buku yang mengandung substansi materi pelajaran atas bidang studi tertentu, yang penulisnya dilakukan secara sistematis dengan proses penyeleksian yang mengacu pada tujuan orientasi pembelajaran dan perkembangan peserta didik. Dengan tujuan akhir untuk diasimilasikan.[2]Sedangkan menurut safdar, buku teks ialah dasar dan pelengkap pembelajaran guru dalam proses belajar mengajar, buku teks menjadi dasar dan pendukung pada aktivitas pembelajaran di kelas. [3]
Buku ajar buku yang digunakan sebagai buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar yang disusun oleh pakar dalam bidangnya untuk maksud dan tujuan instruksional yang dilengkapai sarana-sarana yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang suatu program pengajaran. Menurut sakri dan hidayati dikutip dari skripsi hibah siasiati, buku ajar termasuk salah sat buku pelajaran, buku pelajaran yang dimaksud adalah karya tulis yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar, misalnya jika kita menggunakan majalah, artikel, kamus dalam proses belajar maka semua karya tulis tersebut termasuk buku pelajaran. Jadi, yang dimaksud dengan buku ajar ialah sebuah karya tulis yang berbentuk buku yang digunakan oleh guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Direktorat pendidikan menengah umum memaparkan bahwa, buku teks ialah kumpulan dari berbagai tulisan yang dibuat secara sistematis yang mengandung materi pelajaran tertentu dan disusun oleh penulis dengan mengacu, pada kurikulum yang berlaku, isi materi pada buku teks, diturunkan dari kompetensi yang harus dikuasi oleh peserta didik.
- Bagian Buku Ajar
- Bagian Awal
Halaman pendahuluan terdiri dari halaman judul, daftar isi, daftar gambar, daftar table, pengantar, dan prakata.
- Halaman judul adalah halaman yang memuat judul buku, pengarang, nomor penerbitan (edisi) ata nomor jilid, nama dan tempat penerbitan, dan tahun penerbitan.
- Daftar isi, merupakan petunjuk bagi pembaca tentang topik tertentu dan nomor halaman dimana topik tersebut berada, daftar ini hanya memuat judul bab.
- Lembar hak cipta, berisi identitas buku tersebut.
- Kata pengantar, adalah kumpulan pernyataan atau pejelasan yang ditulis orang lain atas permintaan penulis atau penerbit untuk memperkenalkan penulis atau subyek yang ditulis.
- Bagian Isi
Bagian ini bersisi bab-bab yang mana setiap bab tersebut terdiri dari beberapa sub bab yang menjelaskan atau menjabarkan tentang materi pembahasan dan soal-soal latihan atau lembar kerja siswa.
- Buku Akhir
Pada bagian akhir ini biasanya berisi tentang:
- Indeks yaitu daftar kata atau istilah penting yang terdapat dalam materi sebuah buku, tersusun berdasarkan abjad yang memberikan informasi mengenai halaman tepat kata atau istilah tersebut tertulis.
- Glosarium yaitu penjelasan secara singkat tentang istilah atau kata yang berhubungan dengan materi, sehingga dapat mempermudah pemahaman pembaca.
- Daftar pustaka atau daftar rujukan, yang berisi daftar referensi terkait dan relevan dalam penulisan buku tersebut.
- Ikhtisar, merupakan ringkasan atau penjelasan secara singkat tentang isi buku tersebut.
- Standar Buku Ajar
Indonesia memiliki suatu lembaga yang khusus menurus standar pendidikan yaitu BSNP. Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) merupakan lembaga yang berwenang menentukan kriteria dan seleksi terhadap kelayakan buku teks atau buku ajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, yaitu kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan kegrafikan, kelayakan bahasa.
- Kelayakan Isi
Kelayakan isi dalam sebuah buku ajar atau buku teks, harus memenuhi beberapa unsur yang harus dipenuhi,unsur-unsur tersebut yaitu:
- Kesesuaian urairan materi dengan standar kopetensi (SK)dan kopetensi dasar (KD) yang terdapat dalam kurikulum.
Pada kurikulum 2013 sebagaimana yang telah tertulis dalam peraturan pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Ppendidikan Pasal 1 ayat 23 menyebutkan bahwa Buku Teks pelajaran adalah sumber pembelajaran utama untuk mencapai Kompetensi Dasar (KD) dan Kompetensi Inti (KI). Oleh karena itu, perubahan kurikulum tersebut menyebabkan unsur pertama pada kelayakan isi juga harus sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) dan Kompetensi Inti (KI), bukan lagi sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD). Mansur Muslich dalam bukunya menjelaskan bahwa kesesuaian materi dengan KI dan KD juga harus memenuhi beberapa indikator yang harus dipenuhi, yaitu:
- Kelayakan materi, kelengkapan materi disini berupa materi yang disajikan minimal memuat semua aspek KI dan KD yang telah dirumuskan dalam kurikulum
- Keluasan materi, penyajian konsep, definisi, prinsip, prosedur, contoh-contoh, dan pelatihan yang terdapat dalam buku ajar harus sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya KI dan KD.
- Kedalaman materi, materi yang terdapat dalam buku ajar harus memuat penjelasan terkait konsep, definisi, prinsip, prosedur, contoh-contoh, dan pelatihan agar siswa dapat mengenali, mengidentifikasi, dan mengkonstruk pengetahuan baru. Selain itu, materi yang dituliskan harus sesuai dengan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dituntut oleh KI dan KD, serta kesulitan dan kerumitan materi disesuai dengan tingkat perkembangan kognitif siswa.
- Keakuratan materi
Untuk poin kekurangan materi, indicator yag harus dipenuhi yaitu:
- Akurasi konsep dan definisi, materi yang ada dalam buku ajar harus disajikan secara akurat untuk menhindari miskonsepsi, serta konsep dan definisinya harus dirumuskan dengan tepat ](well-defined) untuk mendukung pencapaian KI dan KD
- Akurasi prinsip, merupakan suatu aspek yang digunakan untuk menyusun suatu teori. Prinsip disajikan dalam buku ajar harus dirumuskan secara akurat agar tidak menimbulkan multitafsir. Terdapat tiga prinsip dalam penyusunan buku teks yaitu prinsip relevansi artinya keterkaitan, materi yang ditulis hendaknya relevan dengan pencapaian KI/KD yang ingin dicapai: prinsip konsistensi artinya keajegan, jika kompetensi dasar yang harus dikuasai empat macam maka bahasan yang ada pada buku juga harus meliputi empat macam: prinsip kecukupan materi yang diajarkan hendaknya mencukupi dalam membantu siswa menguasai kompetensi yang akan diajarkan, materi tidak boleh terlalu banyak, jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai KI/KD sebaliknya jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya
- Akurasi prosedur, dirumuskan secara akurat sehingga siswa tidak melakukan kekeliruan secara sitematis.
- Akurasi contoh, fakta, dan ilustrasi. Materi yang ada dalam buku ajarhendaknya dilengkapi dengan contoh, fakta, dan ilustrasi yang akurat.
- Akurasi soal-soal, soal-soal yang ada di dalam buku ajar harus akurat. Hal ini bertujuan untuk membangun penguasaan siswa atas konsep dan materi yang ada di dalam buku tersebut
- Materi pendukung pembelajaran
Untuk poin materi pedukung pembelajaran indicator yang harus dipenuhi yaitu:
- Keterkinian fitur, contoh, dan rujukan. Mencerminkan peristiwa atau kondisi yang terkini, rujukan terkini yang digunakan dalam buku ajar maksimal menggunakan rujukan limatahun terakhir.
- Penalaran (reasoning). Hal ini agar melatih siswa dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membuat suatu kesimpulan. Oleh karena itu, materi dalam buku tersebut perlu memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, dan latihan yang mendorong siswa untuk secara runtut membuat kesimpulan yang valid. Penalaran dapat diartikan sebagai proses berfikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep atau pengertian.
- Pemecahan masalah (problem solving). Materi yang ada dalam buku ajar perlu memuat beragam strategi dan latihan pemecahan masalah , hal ini bertujuan agar menumbuhkan daya kreatifitas siswa, pemecahan masalah meliputi memahami masalah, merancang model, memecahkan model, memeriksa hasil, dan mentafsirkan solusi yang diperoleh.
- Keterkaitan antar konsep. Hal ini dimaksudkan untuk membantu siswa dalam membangun jaringan pengetahuan yang utuh, selain itu, materi yang ada di dalam buku ajar memiliki keterkaitan dengan pelajaran yang lain, serta dengan kehidupan sehari-hari agar siswa dapat menyadari manfaat materi tersebut
- Komunikasi (write and talk). Materi dalam buku ajar hendaknya memuat contoh atau latihan yang mengkomunikasikan gagasan, baik secara lisan maupun tulisan untuk memperjelas keadaan atau masalah yang sedang dipelajari. Komunikasi tertulis dapat disampaikan dalam berbagai bentuk seperti simbol, tabel, atau media lain, komunikasi lisan dapat dilakukan secara individu, berpasangan dan kelompok.
- Penerapan (aplikasi), materi dalam buku ajar hendaknya memuat contoh, uraian, atau soal-soal yang menjelaskan penerapan suatu konsep dalam kehidupan sehari-hari, agar siswa dapat menerapkan dalam kehidupan nyata.
- Kemenarikan materi-materi dalam buku ajar hendaknya memuat raian, strategi, gambar, foto, sketsa, cerita sejarah atau soal-soal yang dapat menimbulkan daya tarik dan minat siswa untuk mempelajari dan mengkaji lebih jauh.
- Mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut, materi dalam buku ajar hendaknya memuat tugas-tugas yang mendorong siswa untuk memperoleh informasi lebih lanjut dari berbagai sumber lain seperti internet, artikel, buku, dan lain sebagainya.
- Materi pengayaan (enrichment), materi dalam buku ajar sebaiknya menurut uraian, contoh, dan soal pengayaan yang berkait dengan topik pembahasan sehingga dapat memperluas pengetahuan dan pemahaman siswa.
- Sejarah Kebudayaan Islam
Menurut bahasa, sejarah berarti riwayat atau kisah. Dalam bahasa arab, sejarah disebut dengan tarikh, yang mengandung arti ketentuan masa atau wakt. Sebagian orang berpendapat bahwa, sejarah sepadan dengan kata sejarah yang berarti pohon (kehidupan). Sedangkan menurut istilah, sejarah ialah proses perjuangan manusia untuk mencapai penghidupan kemanusiaan yang lebih sempurna dan sebagai ilmu yang berusaha mewariskan pengetahuan tentang masa lalu suatu masyarakat tertentu. Sejarah juga merupakan gambaran tentang kenyataan-kenyataan masa lampau yang dengan menggunakan indranya serta memberi kepahaman makna yang terkandung dalam gambaran itu. [4]
Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yait buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal). Budi mempunyai arti akal, kelakuan, dan norma. Sedangkan “daya” berarti hasil karya cipta manusia. Dengan demikian, kebudayaan adalah semua hasil karya, karsa dan cipta manusia di masyarakat. Istilah kebudayaan sering dikaitkan dengan istilah “peradaban”. Perbedaannya: kebudayaan lebih banyak diwujudkan dalam bidang seni, sastra, religi dan norma, sedangkan peradaban diwujudkan dalam bidang politik, ekonomi, dan teknologi. Apabila dikaitkan dengan islam, maka kebudayaan islam adalah hasil karya, karsa dan cipta umat islam yang didasarkan kepada nilai-nilai ajaran islam yang bersumber hukum dari Al-qur’an dan Sunnah Nabi. Islam berasal dari bahasa arab yait “aslama-yslimu-islaman” yang artinya selamat. Menurut istilah, islam adalah samawi yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi manusia agar kehidupannya membawa rahmat bagi seluruh alam.
- Identitas Buku Sejarah Kebudayaan Islam Kelas X Madrasah Aliyah Kurikulum 2013
Buku ini dipersiapkan pemerintah dalam rangka implementasi kurikulum 2013. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementrian Agama, dan dipergunakan dalam penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “Dokumen Hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan mutakhirkan sesuai dengan dinamika perubahan zaman. Masukkan yang membangun dari berbagai kalangan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Tujuan penyusunan panduan buku ajar siswa ini adalah memberikan panduan lagi siswa dalam proses pembelajaran sejarah kebudayaan islam.
SUMBER
ANALISIS BUKU SISWA SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS X MADRASAH ALIYAH KURIKULUM 2013